Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kunci Sukses

8 Maret 2019   06:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   10:21 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                   Sumber Gambar

Ada sebuah lagu dalam Bahasa Hokkian yang berjudul "AI PIA CIA E YIA" (Berusaha Keras Baru Bisa Berhasil) yang liriknya dalam Bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut:

Sekali gagal jangan mengeluh

Sekali terpuruk jangan bersedih

Mana boleh kehilangan semangat

Mabuk-mabukkan tiap hari

Seperti orang-orangan pada pohon padi yang punya badan tidak punya nyawa


Kehidupan manusia bagaikan ombak di laut

Kadang naik kadang turun

Tak peduli nasib baik atau buruk harus tetap dijalankan secara benar

30% tergantung takdir 70% tergantung kerja keras

Berusaha keras baru bisa berhasil



Dari lagu tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa bukan nasib (takdir) yang menentukan keberhasilan kita (porsinya hanya 30%), tetapi porsi yang lebih besar tergantung pada kerja keras. Tanpa usaha dan kerja keras dari kita sendiri maka keberhasilan tidak akan terjadi.

Kita sering menemukan teman kita yang mengatakan bahwa "Ya ini memang sudah nasibku...", sikap yang pasrah dengan kondisinya tersebut tentunya salah. Kalau kita sendiri sudah pasrah, sudah kehilangan semangat,,,bagaimana bisa mengharapkan perubahan yang lebih baik bagi kehidupan kita?

                                                                                                                  Sumber Gambar

Keberhasilan kita sepenuhnya tergantung dari diri kita sendiri. Tanamkan dalam diri kita apa yang kita impikan untuk kehidupan kita. Setelah itu tetapkan niat & tekad serta batasan waktu yang tegas dan berusahalah terus untuk mengapai apa yang kita impikan, tentu saja jangan lupa berdoa.

Winny yang sedang menyampaikan sepatah dua kata saat reuni (dok pribadi)
Winny yang sedang menyampaikan sepatah dua kata saat reuni (dok pribadi)
Menurut Winny, temanku yang sekarang tinggal di Singapura dan berprofesi sebagai Konselor. Sebelumnya dia bekerja di belakang meja sebagai sekretaris. Dia bosan dengan pekerjaan tersebut. Dia memimpikan pekerjaan yang seperti sekarang dilakoninya. Dan ternyata dia berhasil mengapai apa yang diimpikan. Tentu semua itu tidak terjadi dalam sekejap mata. Perlu usaha keras untuk mencapainya. Dia harus belajar, belajar dan belajar, seperti yang disampaikannya saat diminta menyampaikan sepatah dua kata saat reuni, sampai sekarang pun dia masih belajar, katanya. Pada saat jamnya orang tidur, dia masih menggunakan waktu tidurnya tersebut untuk belajar.

Menurutnya, nasehat yang diberikannya untuk konselor yang baru lulus adalah:

  • Jangan terlalu perhitungan dalam bekerja. Jangan pernah bilang "tidak" untuk  kasus-kasus yang kadang konselor lain tidak mau karena justru sikap yang  menerima apapun yang disodorkan itu menjadi pelajaran dan pengalaman dalam bekerja. Itu tidak bisa dibeli dengan uang.
  • Tidak ada kata "terlambat" untuk belajar. Selama masih hidup kita harus belajar terus. Dia baru mulai belajar konseling lagi pada umur 28 tahun. Justru ada bidang-bidang yang butuh kedewasaan mental. Janganlah umur dan keadaan anda menjadi kendala untuk belajar. Ada banyak kursus-kursus sampai degree online.

Saya sangat salut dan kagum dengan pribadi Winny sekarang. Winny yang saya "tahu" waktu kecil berbeda dengan Winny yang saya temukan waktu reuni. Seingat saya dari kecil memang dia sudah supel. Dia termasuk anak yang pandai walaupun tidak termasuk dalam rangking 1-3. Tetapi setahu saya dia bukan "kutu buku". Bukan tipe yang suka membaca buku. Kalau sekarang dia bisa menjadi orang yang tetap belajar, belajar dan belajar, tentu saja itu luarrr biasa. Perlu niat dan tekad kuat untuk melakukan hal tersebut. Dan hasilnya adalah dia bisa meraih impiannya. Dia sudah beberapa kali menjadi nara sumber di televisi yang ada di Singapura.

Selain niat, tekad dan usaha keras untuk meraih impian, ringan tangan & tidak perhitungan dalam bekerja juga salah satu sikap yang harus dimiliki. Christian Hein, fotographer freelance yang kami minta untuk mengabadikan Reuni Mutiara kami sangat saya rekomendasikan apabila ada yang membutuhkan fotographer freelance. Orangnya ringan tangan dan tidak perhitungan dalam bekerja. Pada saat teman-teman sedang mendekor ruangan reuni dia membantu sebisa dia padahal itu tidak termasuk dalam pekerjaan dia. Dia juga membantu mengangkut barang-barang yang akan dipergunakan di ruangan yang akan dijadikan tempat reuni. Karena hal itulah, ketua grup & teman-teman BL89 kami sangat mengapresiasinya, sehingga kami memutuskan untuk membayarnya 50% lebih tinggi dari harga yang sudah disepakati. Kata Hendro, ketua kami & teman-teman BL89, apa yang dikerjakannya sudah lebih dari ekspetasi, sehingga layak untuk diapresiasi lebih. Bagi yang membutuhkan fotographer untuk acara bisa menghubunginya di HP 089688504284.

Dan jujur untuk saya pribadi, dari dulu saya tidak pernah perhitungan dalam bekerja. Walaupun bukan pekerjaan saya, seandainya saya bisa dan punya waktu, pasti akan saya bantu teman saya yang lagi sibuk. Kita bekerja bukan hanya untuk mencari uang, namun juga untuk pertumbuhan pribadi kita. Bisa bekerjasama secara tim dengan rekan kerja dan membangun hubungan dengan rekan kerja membantu kita menjadi manusia yang lebih dewasa dan bermutu.

Dan hal ini ternyata menjadi nilai plus bagi saya pribadi di benak rekan kantor saya. Belakangan ini saya di hubungi oleh rekan kantor lama & mantan bosku untuk diajak gabung kembali. Ternyata pada saat mereka membutuhkan orang, katanya orang yang teringat pertama kali untuk diajak gabung kembali adalah saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun