Mohon tunggu...
Sirru Sadrina
Sirru Sadrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga - Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswi S1 Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perlunya "Persona" dan "Kepercayaan Diri" dalam Mengenali Diri Sendiri

7 Juni 2022   15:45 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:53 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Seringkali kita sebagai manusia merasakan kita kurang mengenali diri kita sendiri. Kita sering merasakan kebingungan. Apalagi seiring bertambahnya umur, kita semakin memikirkan apa efek dari keputusan yang kita ambil nantinya. Sehingga hal itu berakibat terhadap kita menjadi cemas ketika akan melakukan suatu hal. Lalu, bagaimana cara untuk menghindari hal seperti itu? 

Bagaimana cara supaya kita lebih mengenali diri kita lebih baik untuk ke depannya. Oleh karena itu, disini kita akan membahas beberapa hal yang menjadi kekhawatiran kita di zaman sekarang ini sehingga sering membuat kita bertanya-tanya siapa sih diri kita yang sebenarnya dan bagaimana cara supaya lebih baik mengenali diri kita sendiri. 

Di zaman sekarang ini, kita sering merasakan kecemasan akan suatu hal. Salah satu kecemasan yang sering kita alami adalah ketika akan mengambil keputusan kita perlu mempertimbangkannya secara lama hingga kita merasa yakin akan pilihan tersebut. 

Faktor pertama mengapa hal itu bisa terjadi dikarenakan seiring bertambahnya umur, semakin kita berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Tentu saja kita memikirkan dampak positif dan negatif dari keputusan yang kita ambil. 

Akan tetapi, jika dipikirkan lebih dalam lagi, penyebab terbesar mengapa kita sering merasa khawatir akan hal itu adalah karena kurangnya rasa percaya diri dalam diri kita. Seringkali kita meragukan kemampuan yang kita miliki sehingga membuat kita kurang berani mengambil keputusan di luar zona nyaman kita. 

Percaya diri merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh setiap manusia. Sifat percaya diri ini menandakan bahwa individu tersebut bangga dan yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh dirinya. Beberapa ahli memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian apa itu percaya diri. 

Menurut Hakim (2004: 6), Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap kelebihan dan yakin akan kemampuannya untuk tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Thantaway (2005: 87), berpendapat bahwa percaya diri adalah kondisi yang mempengaruhi seseorang untuk yakin berbuat atau melakuan suatu tindakan. 

Dari beberapa pendapat ahli sebelumnya, dapat kita simpulkan jika sikap percaya diri atau yang lebih dikenal sekarang sebagai sikap pede adalah dimana saat kita mulai berani, mandiri, mampu berpikir kritis, dan yakin akan kemampuan yang kita miliki. Jika kita telah memiliki sikap percaya diri ini, kita akan merasa lebih berani keluar dari zona nyaman. 

Jika berhasil keluar dari zona nyaman itu pun, kita akan mendapatkan pengalaman dan wawasan baru serta relasi yang kita miliki juga semakin meluas. Sehingga kemampuan dan keahlian kita pun akan terus meningkat secara bertahap dengan adanya hal itu.

Akan tetapi, setelah kita mulai percaya diri, kita mulai merasa berada di puncak kehidupan yang kita alami, setelah memiliki relasi yang semakin luas, seringkali disini kita mempertanyakan hal ini terhadap diri kita. Apakah hal ini sesuai dengan diri kita? Apakah kita bahagia setelah mencapai hal ini? 

Entah mengapa kita malah semakin khawatir untuk ke depannya. Seiring berjalannya waktu banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul di benak kita. Sehingga hal itu membuat kita bertanya-tanya lagi mengenai identitas diri kita ini, siapa sebenarnya kita ini. Dalam masa ini, terkadang kita merasa canggung dan sulit beradaptasi dengan suasana baru. Selain itu, kita juga mendadak merasakan kehilangan tujuan yang awalnya ingin kita capai sehingga kita pun menjadi sensitif akan hal itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun