Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puan Malam Berwajah Kenangan

24 Januari 2022   01:17 Diperbarui: 24 Januari 2022   01:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sunyi dan bayang wajah kekasih dahulu.
Tali-menali menjadi sebuah simfoni,
menjadi rindu termerdu, mengiang syahdu di telingaku.
Merambat di antara percikan air hujan, di antara rumput ilalang yang bergoyang.
Aku di sini sendiri, di kedai tua ujung jalan---tempat pertemuan dan perpisahan. 

*
Puan malam berwajah kenangan.
Entah angin apa yang membawanya kembali.
Dengan berkidung ia datang, mengetuk hatiku nan rawan;
yang t'lah lama tuli dan buta pada asmara.

Dalam gundah aku pun menggumam
"Hem, hendak kau bawa ke mana lagi hatiku ini, Puan?"

-----0-----

Januari, 2022 

~SirriSaqti 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun