telah terlukis di atas kanvas suci nirwana, seulas senyum ibu dan bapak
dan sesekali aku pun dapat menatapnya;
terpampang dalam mimpi-mimpi indah.
***
kulukis wajah bapak dan ibuku dengan tinta yang bercampur keringat serta air mataku.
sebagai penghormatan, atas segala kasih dan pengorbanan.
***
jadilah masyhur dan terkenang dalam hal kebaikan.
seperti aksara-aksara cinta
mahakarya para pujangga yang tertulis dan terukir indah pada dinding-dinding candi.
***
dalam media dunia,
kita ialah pena
yang menulis kisahnya sendiri
hingga akhir.
apa yang lebih sering tertulis?
kebaikan atau keburukan?
***
aku hidup dan menyelami takdir;
melukis kanvas hitam kehidupan
dengan secercah cahaya cinta
mengurai rahasia untuk mendapati berjuta makna.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!