Mohon tunggu...
Siti Rofiatul Sazjiyah
Siti Rofiatul Sazjiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa magister ilmu komunikasi yang saat ini sedang menempuh pendidikan pada semester pertama. hobi yang saya tekuni yakni pada bidang kepenulisan terutama life style

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manfaat Sosial Historis Lato-Lato

9 Februari 2023   10:26 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:35 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lato-lato sudah menjadi tren di kalangan masyarakat indonesia baik dari anak-anak maupun orang dewasa. Permainan ini terbuat dari sepasang bola kecil yang sangat keras dikaitkan menggunakan tali, dan kedua bola diayunkan hingga berbenturan satu sama lain sehingga menghasilkan suara. 

Benturan yang menghasilkan suara inilah kenikmatan dari hasil permainan lato-lato. Permainan lato-lato juga memberikan berbagai manfaat diantaranya dapat melatih kesabaran, keseimbang, pikiran, dan kemampuan motoric.

Lato-lato merupakan permainan tradisional yang sudah ada sejak tahun 19990. Namun, saat ini lato-lato kembali popular ditengah kalangan masyarakat. Lato-lato sendiri berasal dari bahasa bugis, yaitu latto-latto dan ada juga yang menyebut nok-nok dikarenakan suara yang dikeluarkan berbunyi nok-nok ketikan dimainkan. Permainan ini sudah mencapai 30 tahun populer di Indonesia. 

Namun, ternyata lato-lato bukan berasal dari Negara Indonesia melainkan dari Eropa dan Amerika Serikat muncul pada tahun 1960-an dan semakin popular pada tahun 1970-an. 

Di Eropa, lato-lato sering disebut clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers dan clankers. Sedangkan di Amerika Serikat, selain clackers ball, ada juga yang menyebutnya Newton's yo yo.

Secara sosial lato-lato bisa popular karena adanya pewaris ingatan sosial historis atau eksistensi artefak klasik dan menunjukkan eksistensi artefak klasik dan menunjukkan eksistensi piranti-piranti permainan kontemporer tidak lebih baik dari permainan kuno. Pewaris memori historis lato-lato dibentuk dari sisi fenomenologi dan individu atau kelompok pada pengalaman masa lalu kemudian diartikan kembali pada saat ini baik dari segi fungsinya, ciri khas, bentuk, nama maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Jika diaktualisasikan kembali permainan lato-lato di era sekarang dapat menjadi sarana alternatif untuk anak-anak mengurangi penggunaan gadget, melatih kemampuan motorik anak, serta mengembangkan anak lebig aktif dalam mendayagunakan pengalaman bertumbuh kembangannya secara dinamis terhdapat artefak-artefak lama. 

Pengalam ini nantinya memperkuat tubuh secara alami dalam konsentrasi otak, rasionalisasi, kreativitas, dan nilai guna berkelanjutan secara historis dalam kehidupan sekaligus menjadi kritik terhadap wacana bahaya gadget pada anak-anak dan permainan modern lainnya yang cenderung menyingkirkan eksistensi permainan kuno yang sebenarnya sudah terbentuk oleh kultur masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun