Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lelah dan Capek, 7 Jenis Istirahat Menurut Saundra Dalton-Smith

1 Agustus 2022   22:53 Diperbarui: 1 Agustus 2022   23:02 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kelelahan dan kewalahan/Unsplash

Rata-rata manusia bekerja 5-6 hari, sisanya libur. Dan siklus tersebut berlanjut tiap minggu, bulan, dan tahun. Mungkin hanya tanggal-tanggal merah atau mengambil cuti untuk melepaskan rasa lelah dan cape. Itu wajar dan semua pasti merasakan kecapean, kelelahan akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Beberapa artikel menyebutkan bahwa rasa kelelahan dan kecapean terbagi dalam 5 macam, yaitu lelah fisik, lelah sosial, lelah emosional, lelah mental dan burnout. Dan yang paling wajib dihindari adalah burnout, karena pengobatan yang mengharuskan datang ke psikolog.

Kompasianer, berbicara memulihkan dari rasa lelah bukan hanya dengan berlibur tapi masih merasakan pusing. Populernya healing dan belum sepenuhnya beristirahat untuk kesehatan fisik serta mental. Saundra Dalton-Smith dalam bukunya Sacred Rest: Recover Your Life, Renew Your Energy, Restore Your Sanity menjelaskan selama 10 tahun ia meneliti dan memecahkan mengapa pada pola tidur yang cukup (8 jam) tidak menghilangkan rasa yang sangat lelah, sehingga ia menduga ada yang salah dalam cara istirahat manusia untuk meningkatkan kualitas kesehatan setelah kecapean.

Dalam bukunya tersebut, istirahat bukan hanya tidur, rebahan dan berlibur. Ia mengemukakan ada 7 jenis istirahat untuk menjaga dan mencegah kondisi agar tetap stabil. Diantaranya istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif.

1. Physical Rest (Istirahat Fisik)

Istirahat fisik menurut Dalton dibagi menjadi dua, istirahat pasif dan aktif. Istirahat pasif sama dengan kalian tidur malam atau siang, yang benar-benar dibutuhkan oleh setiap dari kalian. Padahal yang kalian sangka tidur malam atau siang hari merupakan istirahat fisik aktif, namun sebenarnya istirahat fisik secara aktif adalah melakukan aktivitas restoratif atau pemulihan, misalnya dengan yoga, pijat, dan peregangan bertujuan agar sirkulasi tubuh meningkat dan fleksibel. Meskipun istirahat fisik secara aktif tidak segenting pasif yang setiap hari dilakukan oleh umumnya manusia. Maka, sempatkanlah 2-3 kali perminggu untuk melakukan istirahat fisik secara pasif yang juga penting.

 2. Mental Rest (Istirahat Mental)

Seorang pekerja kantoran sering berpacu pada pekerjaan yang baru tuntas, sudah mendapatkan tugas baru, akibatnya pikirannya kacau dan mental ambruk kelelahan. Nah, keberlanjutan bekerja tanpa istirahat beberapa menit akan melelahkan mental, katakan ia bisa saja lupa pada tugas selanjutnya karena sangat butuh istirahat. Padahal ia belum berusia 80 tahun, yang kebanyakan menderita penyakit dementia (penurunan daya ingat dan berfikir). Sebaiknya dalam waktu 2 jam kerja, buat schedule istirahat pendek dengan beberapa menit. Kabar baiknya, kalian tidak akan berfikir untuk resign atau liburan jangka Panjang setelahnya.

 3. Sensory Rest (Istirahat Sensorik)

Perubahan zaman modern membutuhkan ruang ditigal untuk beraktivitas dan bekerja, seperti menggunakan handphone, computer dan televisi. Dalam daya sensorik cahaya computer maupun telepon menyebabkan indra mata lelah, nada dering telepon dan notifikasi aplikasi membuat indra pendengaran mengalami hal sama. Tidak baik selalu mendengarkan lagu terus menerus, menyalakan lampu kamar seharian, dan berada didepan layar tak ada jeda. Hal ini bisa menyebabkan sindrom kelebihan sensorik -Sensory Overload Syndrome- pada indra kalian.

Jika kalian mengalami iritasi, agitasi, kemarahan dan kekerasan bertanda bahwa kekurangan istirahat sensorik. Awal hari terlihat biasa dan baik-baik saja, namun diakhir menjadi gelisah, overthinking, dan mudah tersinggung. Dalton-Smith menyarankan agar istirahat sensorik dengan mematikan alat elektronik, matikan lampu, dan menutup mata beberapa menit agar mengisi daya ulang fokus sensorik kalian.

 4. Creativity Rest (Istrirahat Kreatif)

 Dalam memulihkan badan, biasanya orang-orang melakukan kreativitas sesuai keinginannya, penulis biasanya jalan-jalan ke taman sambil mendengarkan musik atau pergi ke perpustakaan untuk membaca novel. Jadi, biarkan diri kalian menikmati penciptaan alam dan keindahannya, buatlah inovasi pada ruang-ruang bekerja dan belajar, bertukar ide baru sesame untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan selama beraktivitas. Contohnya, menempelkan gambar, lukisan, dan hiasan pada meja atau dinding ruangan kalian. Langit-langit ruang akan tampak menginsprirasi kalian agar tidak terjebak pada keruwetan produktivitas yang padat.

 5. Emotional Rest (Istirahat Emosional)

Buat yang sering dimintai bantuan dan selalu mempersilahkannya, sebaiknya timbang dulu emosional kalian. Mengapa? Kalian harus berani jadi diri sendri, harus otentik jika waktunya kalian beristirahat. Mengekspresikan perasaan dan membatasi menyenangkan orang lain adalah cara mengistirahatkan emosional. Saran dari Dalton adalah pergi berlibur, tidak semua keadaan yang dialami bisa diungkapkan kepada orang lain. Maka, gunakanlah waktu untuk berfikir baik dan buruknya jika membantu orang lain, tentu buruknya kepada diri kalian jika memaksakan membantu.

 6. Social Rest (Istirahat Sosial)

Hiruk-pikuk kehidupan sosial tidak bisa dipisahkan dari manusia, orang-orang yang bergantung pada kalian untuk memanfaatkan jasa, otak, dan energi akan menguras energi sosial yang dimiliki. Mau individualis, introvert, dan orang yang setumpuk harapan, kalian membutuhkan ektra social distancing dari orang-orang bergantung dan penuh harapan namun tidak suportif dan positif untuk kehidupan kalian. Saatnya memperbaiki hubungan sesuai keadaan kalian, ada kalanya lakukan pembatasan dan let it flow saja. Upaya ini adalah cara mengevaluasi cara istirahat sosial yang efektif.

7. Spritual Rest (Istirahat Rohani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun