Dua hari yang lalu, berita lara itu datang. Seperti petir yang menghancurkan sisi senang dari atmosfir yang ada saat itu. Riak-riak air di dedaunan langsung memuai. Ingin lepas dari nestapa.
Hari ini, sebuah kejutan kecil tanda cinta datang. Yah..hanya berita kecil di blog pribadi. Sebuah platform besar menuliskan email kecil. Nilai uang hanya digit sen, tapi buncah bahagia mendapatkan surat penuh cinta itu membuat atmosfer di semua arah dan ruang terlihat semarak.
Kehidupan memang seperti itu. Hari ini ada rasa sakit, besok di luar nalar kita akan ada kelembutan, kasih sayang, keceriaan dan berita baik yang kita dengar. Dan apakah kita harus terbanting-banting? Tidak.Â
Berbagai pahit hidup, suasana manis harus disikapi dengan sikap wajar berkombinasi dengan kedalaman rasa. termasuk pembelajaran dan langkah ke depan untuk lebih baik. Bagaimana caranya:
1. Jangan Langsung Emosi Meledak
Sikap pertama dalam menerima bad dan good news pasti awalnya emosional. Rasa hati diaduk-aduk. Duh...kenapa?Kok bisa? Respon emosional yang negatip membuat tubuh merespon tidak baik. Dengar saja dulu. Mendengar. Pelan-pelan kita bisa analisis kenapa ya berita buruk itu bisa datang. Atau kenapa terjadi. Apalagi jika menyangkut pribadi kita. Termasuk berita baik, jangan  langsung berteriak-teriak bahagia. Melompat-lompat. Padahal belum tentu hasilnya bermanfaat. Karenanya mempertahankan emosi tidak berlebihan adalah trik pertama.
2. Â Â Dapatkan Informasi Sebanyak-banyaknya
Setelah mendapat kabar buruk atau kabar baik, penting untuk mendapatkan dan mengumpulkan berbagai fakta dan data menyangkut hal tersebut. Baik dari hasil penelusuran di media sosial, wawancara, baca referensi. Tentu akan ada informasi yang simpang siur, si A begini, si B begitu. Dari media A lurus, media c bengkok. Tidak apa-apa semakin banyak informasi akan membuat pikiran terbuka. jangan-jangan berita itu sifatnya hanya umum. Tidak personal ,tidak menyangkut privasi. Jangan-jangan itu adalah skenario...Â
3. Bacalah beberapa artikel untuk menguatkan Â
Terkadang jiwa kebijaksanaan hilang seketika ketika ada kabar-kabar menyakitkan dari luar, dari teman, dari kolega atau dari masyarakat. Perlu kita membaca berbagai artikel positip untuk menguatkan pribadi kita agar tidak masuk dalam situasi kerentanan. Alih-alih stres, kita malah berefleksi dan berusaha memperbaiki diri. Jiwa resistansi akan memuai. Tetapi upaya perbaikan yang kita dapatkan dari berbagai artikel akan membuat kita tegar.
4.Berceritalah dengan orang yang paling kamu percayai