Tujuan wisatawan tentu mengutamakan kenyamanan.Kenyamanan identik dengan keramahan. Bukan hanya sekedar basa-basi tapi sudah pada tingkat prilaku, sikap, fasilitas dan sebagainya. Termasuk juga berbagai jalan, bangunan, kenderaan harus benar-benar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Desa Ramah Kenderaan harus dipromosikan melalui berbagai event maupun keseharian. Dengan menyediakan fasilitas parkir yang luas, aman dan sehat. Tentu desa bisa membangun konsep keramahan bagi semua aspek. Jika keramahan sudah terintegrasi dari hulu ke hilir maka desa wisata berbasis desa proklim menjadi destinasi paling menyenangkan.
Desa Proklim mempromosikan energi terbarukan seperti penggunaan biogas, panel surya, tungku masak yang ramah iklim. Adira Finance juga sedang mempromosikan sepeda motor listrik sebagai bagian dari energi baik. Disamping sudah semakin berkurangnya energi fosil yang mencemarkan bumi. Sehingga sinergi terbangun soal ramah bumi dan ramah pada segalanya
Menumbuhkan Yang Baru, Melestarikan Yang Lama
Berbagai konsep pengembangan wisata desa di hampir banyak tempat sering menghancurkan berbagai kelestarian yang ada. Untuk membangun toilet, pusat informasi, atau bangunan lain di daerah wisata sering menebang pohon. Memindahkan aliran sungai, membeton danau. Sebagaimana konsep Proklim agar masyarakat melakukan berbagai upaya melestarikan desa, bahwa untuk tujuan wisata malah berbagai kekayaan alam seperti pepohonan tua, sungai direstorasi , danau ditanamai berbagai pohon lokal. Sehingga aksi lokal ini akan  kembali menumbuhkan sumber air.  Membuat udara lebih segar, sehingga menyerap emisi gas rumah kaca yang semakin membuat suhu naik. Jangan sedikit2 menebang pohon secara sembarangan. Kesan teduh,  alami itulah yang dicari wisatawan yang ingin menikkmati eksotika desa. Misalnya di beberapa desa wisata di Samosir, ketika kita ke situs2 wisata seperti tugu, patung , atau sinergitas saat orang berkunjung. Misalnya salah satu contoh wisata patung Yesus , atau tugu2 yang ada di beberapa desa wisata. Kesannya sangat gersang dan panas, padahal coba kita bandingkan dengan desa di Bali, pohon malah dibiarkan berkembang sebesar-besarnya.
Pengelolaan Sampah,harga Mati di Desa Proklim dan Desa Wisata
Terkait dengan pengelolaan sampah, konsep desa wisata harus mengedepankan pengelolaan sampah terintegrasi. Pengunjung pasti akan menghasilkan banyak sampah di desa wisata. Bagian dari kunjungan bisa juga dikemas dengan sadar sampah. Mulai dari menjual pernik atau koleksi dari hasil daur ulang, menyediakan tempat sampah non organik, organik, basah, juga bagaimana sisa-sisa makanan diolah lagi menjadi pupuk organik. Karena di konsep Desa Proklim, managemen sampah  adalah bagian terpenting yang menjadi budaya bersih masyarakat setempat. Bukan hanya oleh pengelola tempat wisata tetapi juga oleh warga atau penduduk sekitar.
Salah satu konsep kelola limbah adalah membangun biogas dari kotoran sapi. Sebagai sumber gas memasak alternatif. Wisata ini bisa dikenalkan pada pengunjung dengan menjelaskan bahwa kotoran sapi bisa jadi sumber gas memasak tidak harus LPG.
Â
Kekayaan Biodiversity Tanaman dan Ternak Menjadi Basis Kuliner Lokal dan Sehat di Desa Wisata Adira FinanceÂ
Desa Proklim adalah desa yang sudah melakukan berbagai upaya adaptasi dan mitigasi atas perubahan iklim. Ciri-ciri desa antara lain : Â Memiliki kekayaan biodiversity tanaman dan hewan yang masih terjaga.Sehingga sangat cocok dengan desa wisata dengan konsep banyak tanaman, banyak ternak seperti ayam kampung, kambing, ikan lokal dan sebagainya. Inilah salah satu sinergi. Jika berbagai sumber protein hewani tersedia di desa, maka pengunjung akan disuguhi pangan lokal sehat misalnya telur ayam kampung, daging ayam kampung, ikan lokal seperti gabus, betik dan lain-lain.Â