Masyarakat Aceh Besar saat ini sedang disibukkan dan dibrandstroming dengan harapan dan janji para bakal calon bupati yang akan bepartisipasi pada pilkada serentak 2017 nanti. Sehingga kita luput untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan yang saat ini masih menjabat dan akan menyelesaikan masa baktinya untuk rakyat. Artinya kita harus mengevaluasi dan menilai Bupati yang diusung oleh Partai Aceh kemarin apakah sudah memenuhi semua janjinya untuk masyarakat Aceh Besar.
Fokus Gempar melalui Divisi Pemantauan Kebijakan Strategis menilai Pemerintahan Mukhlis Basyah - Syamsulrizal selama 5 Tahun menjabat belum mampu menerjemahkan Visi Misinya kedalam program kerja pemerintahan. Misal misi utamanya dlm membangun pertanian belum menunjukkan penambahan hasil produksi yang signifikan bahkan tidak ada tolak ukur dan target yang jelas. Infrastruktur pertanian sebagai faktor pendukung utama juga belum prioritas sehingga terkesan cilet-cilet.
Infrastruktur Jalan rusak berat yang merupakan akses utama masyarakat belum direspon dengan baik dibeberapa daerah.
Pembangunan rumah dhuafa untuk korban konflik di kecamatan kuta cot glie banyak sekali yang tidak tepat sasaran bahkan dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.
Pemerintah Aceh besar masih sibuk dengan kegiatan yang tidak relevan dengan visi misinya dan lebih lucu lagi sejak  menjabat belum ada RPJM sehingga tidak punya real pembangunan.
Pelayanan publik dan akses keterbukaan informasi lebih buruk dari pada pemerintahan sebelumnya. Dan ada beberapa upaya pengiringan opini yang tidak baik misalnya dalam persoalan pemindahan ibukota serta penggabungan kecamatan darul imarah ke kota banda aceh.
Kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan hanya mencapai 27 persen, apabila benar-benar disurvey mungkin hanya mencapai 9 persen masyarakat yang puas terhadap pemerintahan mukhlis basyah - syamsulrizal.
Aceh besar sebagai wilayah penyangga ibukota harus bisa mengambil manfaat lebih dengan mendorong pembangunan ibukota provinsi diwilayah aceh besar, dan lain sebagainya. Ini semua harus mampu dibangun komunikasi yang baik dgn Gubernur Aceh dan Pemerintahan Jokowi - Jk, sehingga ini merupakan tantangan bagi Kepala Daerah Baru nanti.
