Pernah pada suatu masa, usia telah melewati batas untuk menikah, namun aku masih saja belum
Aku mencari perempuan biasa, tidak terlalu kaya, takut nanti takbisa mengikuti iramanya. Tak terlalu susah juga, lantaran orang sepertiku yang tidak digaji negara, rentan diberhentikan dari pekerjaan atau berhenti karena merasa tidak nyaman
Lama kubiarkan cinta mengalir pada muaranya
Mungkin Tuhan sayang padaku, mungkin juga kasihan, hingga kita bertemu
Aku pada waktu itu seperti lelaki yang kelaparan ditantang mukbang, sedang engkau seperti perempuan yang bersangatan mengantuk dikasih bantal
Taksadar, kita telah diberi tiga anak, sebagian mirip denganku, yang lain mirip denganmu. Sebagian mewarisi sifatku yang pandai berkilah ketika salah. Yang lain menuruni bawaanmu yang gampang marah, tapi mudah melupakan
Air Tawar, Padang, 3 Oktober 2022