Mohon tunggu...
Muhammad Sendi Siradj
Muhammad Sendi Siradj Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa yang ingin terus mengembangkan potensi diri dan membuat Indonesia menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengulas Buku "The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google"

31 Januari 2019   20:49 Diperbarui: 2 Februari 2019   23:02 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menjadi miliarder itu gampang tetapi menjadi jutawan itu sulit. Semua orang terlahir memiliki bakat masing-masing. Maka omong kosong dengan "Bekerjalah sesuai passionmu" , lebih baik kita fokus mempelajari hal yang sesuai bakat ketimbang memaksakan kehendak sesuai keinginan kita. Dunia tidak berpihak kepada mereka yang besar melainkan kepada mereka yang cepat.

Scott Galloway, penulis buku ini, merupakan seorang professor di Stern School of Business New York University. Beliau pernah disebut sebagai " 50 Profesor Sekolah Bisnis Terbaik di Dunia" oleh Poets & Quants, sebuah website berita tentang sekolah bisnis dan program MBA. Selain sebagai professor, Scott juga merupakan seorang wiraswasta.

Dia telah mendirikan 9 perusahaan, yang salah satunya adalah L2 (perusahaan intelijen bisnis,sebuah nama yang keren untuk peneliti) yang menentukan kompetensi merek digital konsumen. Karena posisinya sebagai pengamat dunia bisnis. Maka Scott bisa dengan secara blak-blakan menceritakan gelap dan terang mengenai korporasi terutama Si Empat Besar, yaitu Amazon, Apple, Facebook, dan Google tanpa menimbang konsekuensi yang dramatis dan masalah hukum.

Menurut saya, buku ini ditujukan bagi orang-orang yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Buku ini menggambarkan secara nyata bagaimana perusahaan bekerja. Apa yang menyebabkan beberapa perusahaan zaman sekarang bisa tumbuh begitu cepat sedangkan ada perusahaan yang sulit berkembang bahkan bangkrut. 

Selain memberikan informasi, buku ini juga menghibur dan persuasif. Namun, istilah-istilah yang dipakai tidak diberi penjelasan lebih sehingga terkadang orang yang awam kesulitan mengerti maksud yang penulis utarakan. Konsep dijelaskan secara terarah dan terstruktur.

Scott membagi-bagi buku dengan sangat teratur. Ada bab yang khusus membahas mengenai Amazon, Apple, Facebook, dan Google. Dan di akhir buku, membahas bagaimana kita hidup Bersama Si Empat Besar dan langkah yang disarankan penulis bagi kita, pembaca, untuk bisa bersaing di pasar global zaman sekarang.

Pertama buku ini akan meneliti tiap "penunggang kuda" atau Si Empat Besar dan membongkar strategi mereka serta mengambil pelajaran dari kepemimpinan bisnis mereka. Kedua, buku ini akan mengidentifikasi konsep dan dongeng yang Empat Besar tumbuhkan di sekitar asal-usul keunggulan daya saing mereka.

Kemudian setelah itu menjelajahi suatu model baru untuk memahami bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut mengeksploitasi naluri dasar manusia serta menunjukkan bagaimana Empat Besar mempertahankan pasarnya dengan membangun infrastruktur dunia nyata yang dirancam untuk membungkam serangan dari pesaing-pesaing potensial.

Tidak hanya itu, selanjutnya buku ini membahas apa-apa saja kesalahan/dosa para "penunggang kuda". Bagaimana para "penunggang kuda" memanipulasi pemerintah dan kebijakan agar situasi menguntungkan mereka. Tidak sampai disitu, para penunggang kuda juga bisa mencuri hak kekayaan intelektual tanpa mendapatkan sanksi. 

Mencuri adalah kompetensi inti. Setelah itu, ada juga pembahasan siapa saja yang memiliki potensi untuk menjadi "penunggang kuda" kelima dan apa faktor yang membuat mereka belum sampai pada tingkatan tersebut.

Terakhir, buku ini memberikan nasihat dan saran kepada pembaca, melihat ciri professional apa yang membantu di zaman Empat Besar dan membahas kemana Empat Besar membawa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun