Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenaikan Isa Almasih dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Sebuah Tafsir Menuju Antariksa?

21 Mei 2020   16:28 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:03 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi pesawat antariksa NASA memasuki orbit Jupiter

Beberapa orang yang beragama menjadi konflik, selisih, dan hingga perang karena sikap dengki atau sikap sombong itu, karena merasa yang paling benar dalam kehidupan ini sampai menolak semua yang lain yang dirasa berbeda dengan dirinya. Hal itulah yang menimbulkan perpecahan, padahal banyak bidang lain yang antara umat beragama dapat bekerja sama dalam bidang social, ekonomi, pendidikan, politik, bangsa, negara, dan sebagainya. 

Katakanlah dalam bidang teologi atau keimanan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Tanpa saling mengejeki dengan maksud mengunggulkan keyakinan kita, hal itu dekat berbaur dengan keangkuhan?

Bagi saya kenaikan nabi atau rasul Tuhan ke langit menandakan keagungan, kemuliaan, kekuatan, kekuasaan, dan ke Maha Besaran Tuhan, sehingga setelah nabi atau rasul yang naik ke langit itu turun ke dunia akan lompatan besar kemanusiaan, sejarah kemanusiaan berikutnya.

Misalnya dalam Islam, setelah Nabi Muhammad SAW mi'raj ada peristiwa hijrah dan itu semua menjadi cahaya, semangat baru sehingga Islam tersebar lebih luas. Artinya, setelah Mi'raj itulah pertumbuhan dan perkembangan Islam semakin jaya. 

Apalagi perintah Shalat Fardhu menjadi umpama Mi'rajnya orang Islam, terhubungan ibadah kepada Allah SWT. Dan itu menjadi dan jalan menuju peningkatan kembali kualitas diri dan social, baik dalam kehidupan dunia maupun kelak ke akhirat.

Saya rasa tidak hanya dalam pemahaman agama dan teologi, naik ke langit, bulan, atau planet lain menjadi tujuan riset ilmiah kini. Negara yang mampu menembus ruang angkasa adalah tergolong negara maju secara ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya yang belum mampu, butuh upaya serius bersama dan bersatu untuk itu.

Maka sebagai bangsa Indonesia, apapun jenis keyakinan kita dapat juga menafsirkan naik ke langit sebagai upaya ilmiah atau ilmu pengetahuan dan teknologi agar anak bangsa ini menembus luar angkasa sebagaimana modal keperkasaan bangsa lain.

Tanda naik ke langit secara ilmiah, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai manusia Indonesia yang bersatu perlu kita inisiasi dan tindak lanjuti. Apalagi kita punyai keimanan, sehingga kelak siapa di antara anak bangsa ini dapat menembus langit, ia tetap sadar dan rendah hati karena agama mengajarkan kenaikan nabi ke langit justru mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan justru sebaliknya, menjadi tanda keangkuhan dan kesombongan.

Jadi, ketika kita bersatu, mau saling memahami dan menoleransi, maka naik ke langit selain sebagai teologi juga dapat bermakna ilmiah, ilmu pengetahuan dan teknologi yang penerus dan pewarisnya bisa dari anak Indonesia menembus antariksa, siapun dia?***().

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun