Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Alasan-alasan Tak Menulis

4 November 2017   20:14 Diperbarui: 4 November 2017   20:29 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koran Waspada Medan, PrintScreenSysRq Abdul Hakim Siregar

Manusia bisa dikatakan makhluk pembuat alasan. Sebagai tamsil, kita berharap ingin menjadi penulis. Namun, nyatanya, kita hanya membuat alasan untuk tak menulis. Bukan praktik menulis yang sebenarnya? Ahai!

Alasan-alasan tak menulis:

"Bingung nulis?" Temanya, apa ya? Judulnya, apa? Mulai menulis dari mana?

"Apa yang kutulis? 

Apa saja yang kutulis. Iya. Itulah, apa saja itulah, tulis. Termasuk rasa bingung itu tadi!

Apa judulnya, ya?

Lahirkanlah dulu tulisannya, baru kasih nama seperti bayi lahir.

Dari mana, tulisan dimulai? Tulis dan ketik, itulah cara memulainya. 

Dari belakang, samping kiri-kanan, belakang-muka, atau bawah-atas, kesimpulan-pendahuluan." Tengah-tengah juga, boleh.

"Aku terlalu sibuk atau banyak kerja, sehingga menulis terabaikan?"

Aku kerja! Ya, aku kenal kau memang suka kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun