Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.
Ketika saya menuliskan kisah perjalanan ini, seakan-akan ribuan kisah-kisah luar biasa muncul kembali dihadapan dan seakan bercerita kembali melintasi waktu. InilahSkagway, sebuah kota kecil di Alaska dan disebut juga kota musiman. Maksudnya musiman karena kota ini lebih ramai dan hidup saat musim panas. Ketika musim dingin tiba, sebagian besar penduduknya melarikan diri dari hawa dingin ke kota lain yang lebih hangat. Saat saya mengunjungiSkagwaydi tahun 2008, penduduk kota ini masih di bawah 1.000 orang tetapi saat musim panas penduduknya bisa berkali-kali lipat karena harus berurusan dengan pengunjung yang hampir menyentuh satu juta pengunjung.
Dok.pribadi
Kalau pernah membaca novelGuardiandari Joe Haideman atau bukuThe Call of the Wilddari Jack London, kota inilah yang menjadisettingdari narasinya. Skagwayterkenal dengan tambang emas yang tersohor dan melegenda di seluruh dunia dan menjadi salah satu pusat emas yang diambil dari sepanjang Sungai Klondike di dekat Kota Dawson,Yukon Territory.
Tambang emas di sepanjang Sungai Klondike ini masuk dalamYukon Territory di wilayah Canada. Di jamannya terkenal dengan namaKlondike Gold Rushatau Demam Emas Klondike atau Demam Emas Yukon. Pusat dari Demam Emas Klondike berada di sungai kecil bernama Bonanza dekat dengan Kota Dawson. Di Kota Dawson terdapat museum yang terkenal dengan sebutanThe Klondike National Historic Site. KotaSkagwaymenjadi istimewa karena merupakan salah satu jalur menujuYukon Territory.
Pemandangan dalam perjalanan menuju Whitehorse, Yukon Territory. Dok.pribadi
Saya bisa membayangkan saat Demam Emas Klondike, ratusan ribu orang berdatangan berduyun-duyun menujuYukon Territorydari KotaSkagway. Mereka harus melewati gunung-gunung berselimutkan salju tebal dan tidak heran banyak yang kehilangan nyawa saat itu. Dengan demikian betapa pentingnyaSkagwaykarena merupakan penghubung antara dunia luar danYukon territory karena jika mereka melewati wilayah Canada, jalur menujuYukon Territorymenjadi lebih sulit.
Dok.pribadi
DiSkagwayterdapat jalur kereta api bersejarah menujuYukon Territoryyang berumur sekitar 100 tahun. Saya sempat mengikuti tour diSkagway bersama dengan teman-teman. Nama tour ini White Pass and Yukon Route. White Pass and Yukon Route adalah tour dengan kereta api dari KotaSkagwaysampai ke perbatasan Canada dengan waktu tempuh 1.5 jam atau 3 jam pulang pergi. Akan tetapi ini bukan tour sembarangan, saya melewati tempat yang luar biasa dengan pemandangan yang mungkin Anda tidak bisa membayangkannya.
DisebutWhite Passkarena tour ini melewati gunung-gunung dan tebing-tebing berselimutkan salju. Saat itu saya masuk ke alam liar Alaska dengan berbagai macam flora dan fauna di dalamnya, melihat gunung-gunung bersalju saat kereta melipir di pinggiran tebing, udara dingin dan hujan salju yang baru pertama kali saya rasakan. Wow, ini sunggung-sungguh memukau!
Indah bukan?
Perjalanan saya dariSkagwaysampai keWhitehorse,Yukon Territory menempuh jarak 110 miles sampai ke puncak gunung yang tingginya lebih 2.800 kaki. Sepanjang perjalanan itu semuanya indah dan tidak ada yang membosankan. Salju di kiri-kanan kereta dan sungai yang penuh salmon. Semuanya benar-benar memukau!Yukon Routeyang ditempuh dengan kereta api bukan hanya menyuguhkan perjalanan yang luar biasa tapi juga menyajikan perjalanan sejarah bagaimana kotaSkagwayberkembang dan begitu banyak keberanian dan pengorbanan yang harus di lalui.
Seperti inilah Kota Skagway. Dok.pribadi
Kota Skagway sendiri terletak di tengah-tengah gunung, seperti berada di tengah-tengah celah gunung dan Anda bisa membayangkan sekencang apa angin berhembus. Tempat ini tergolong berbahaya untuk kapal pesiar karena kencangnya angin bisa mendorong kapal yang menyebabkan kapal bisa kandas, saya saja hampir terbang saat kembali ke kapal.
Jujur saja, Kota Skagway itu kecil sekali, mungkin hanya satu RW di Jakarta. Akan tetapi kota ini memukau saya dalam setiap perjalanan ke Alaska. Kota ini begitu tenang, damai dan dingin. Saya hampir puluhan kali mampir ke tempat ini dan tidak pernah bosan untuk melakukan aktivitas alam seperti hiking bahkan bersama teman-teman kami kerap memanjat tebing. Di sini juga ada lapangan bola, jadi aktivitas saya berolahraga adalah bermain bola selain jogging.
Sekelompok Salmon yang mengantri untuk menuju hulu sungai tempatnya lahir
Kota kecilSkagwayyang hanya ramai di musim panas tetapi memukai jutaan orang setiap tahunnya untuk berkunjung ke tempat ini. Banyak kapal-kapal pesiar raksasa yang sandar ke tempat ini membawa puluhan ribuan turis setiap harinya. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia punya banyak hal yang bisa dikembangkan di dalamnya. Di sini kita punya sejarah, seni, budaya, alam yang indah dan penduduk yang ramah, akan tetapi kadang kita sering lupa untuk menjaga tempat kita sendiri. Bagaimana kita bisa membuat orang berkunjung ke tempat kita kalau kita seenaknya membuang sampah sembarangan dan meludah di jalan atau baru liat ikan sedikit di sungai langsung ditombak.
Beth sedang bersusah payah menuju puncak tebing. Courtesy of Crew Activity Ms. Zaandam
Skagwayakan selalu berkesan, dan saya selalu ketika meninggalkan suatu kota, saya akan menengok ke belakang dan berkata, “Yup guaakan kembali ke sini lagi!”