Mohon tunggu...
Maydina Zakiah Siagian
Maydina Zakiah Siagian Mohon Tunggu... -

peminat kreativitas dan pembelajaran...memotret pengalaman dan memvisualisasikan ide

Selanjutnya

Tutup

Puisi

meninggalkan masa lalu, melangkah untuk masa depan

31 Desember 2010   22:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:05 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara terompet, petasan dan kembang api
membangunkanku dari lelap tidur yang tak sengaja
sebuah buku masih terbuka dan terlipat di sampingku

seketika ku sadar...tahun t'lah berganti...
mengubur masa lalu yang tak kembali lagi...
masa lalu yang sangat jauh dari hidup kita...
sangat jauh...

2010 yang penuh warna...
dimana ku belajar arti cinta, pengorbanan, dan perjuangan...
dimana ku belajar arti kesungguhan dan keteguhan hati...
dimana ku belajar berpikir dewasa
dimana ku belajar memaafkan diri sendiri
menerima diriku apa adanya

2010...yang tak kan kembali
memberi arti padaku...
untuk lebih menghargai hidup dan waktu
untuk lebih bersyukur dan melihat sekitar
bukan untuk melihat terus ke atas dan ke atas...

Dalam gelapnya malam...
ku mohon pada-Mu Tuhan...ampuni aku...
yang kadang khilaf dan kurang mensyukuri nikmat-Mu
padahal cinta-Mu tak terhingga...

Betapa banyak cinta-Mu yang Kau berikan...
melalui keluargaku, sahabatku, guru-guruku, dan alam sekitar..

kumohon Tuhan...
jadikan tahun ini menjadi perbaikan diriku
untuk menjadi pribadi yang lebih baik...
yang menunaikan kebaikan sebagai wujud ibadah
untuk dunia dan akhirat

Tuhan, berilah rahmat-Mu padaku...
untuk lebih dewasa dalam bersikap
untuk lebih bersyukur dalam tindakan

kini..2011 telah datang...
membawa semangat baru..
seperti segarnya alam di pagi ini
01012011

Lembaran baru...
di tahun baru yang baru saja menyapa kita 5 jam yang lalu..
selamat tahun baru masehi 2010...

semoga tahun ini
tidak mengulang kesalahan di masa lalu
menuntaskan apa yang belum terlaksana
dan lebih pandai mensyukuri nikmat-Mu Tuhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun