Mohon tunggu...
Yoga saepul haq
Yoga saepul haq Mohon Tunggu... Pelajar -

Perawat yang gemar motret

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memasak Kewajiban Seorang Istri atau Bukan??

11 Januari 2016   10:54 Diperbarui: 11 Januari 2016   12:04 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari penasaran saya terhadap perempuan yang pandai memasak atau yang ingin belajar memasak. Bagi saya pribadi seorang pria memiliki istri pandai memasak kelak adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Melihat perempuan memasak atau membuat hidangan yang enak adalah romantis buat saya, sungguh beruntung apabila para suami yang sekarang disampingnya ada istri yang pandai memasak. Terlepas memasak adalah Kewajiban seorang Istri atau bukan namun memasak skill yang sangat identik untuk seorang perempuan. Banyak sekali yang menilai istri yang bisa masak itu adalah istri yang baik daripada yang tidak, dan beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal yang dapat menyenangkan suami.

Teman-teman sayapun yang baru menikah (Pasangan muda) banyak yang mengambil kursus memasak, dengan alas an untuk menyenangkan suami. “Masa Istri gak bisa masak” katanya.

Namun akhir-akhir ini saya punya teman perempuan yang tidak ingin belajar memasak, dengan alasan “percuma, beberapakali belajarpun percuma tetap tidak ada hasil yang lebih baik” ujarnya

“lagian, nanti setelah nikahpun gak bisa masak tidak apa-apa, makan bisa beli diluar karena saya calon istri spesialis makan diluar/ delivery order” sambungnya kembali.

“lagian sejak kecil sampai sekarang saya belajar SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) tidak ada hadist atau keterangan yang menyatakan memasak adalah kewajiban seorang istri” katanya kembali kesal sambil menunjuka tulisan di facebooknya yang berjudul “Istri itu Pasangan dan Pendamping Hidup, Bukan Pembantu..Biar Sama-sama Tahu”.

Pertama memang apa hubungannya SKI dengan keterangan dan hadist. Setahu saya SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) membahas mengenai sejarah-sejarah Islam, sedangkan untuk hadist ada bagiannya, kalau dikalangan SMP/MTs atau SMA/MA dipelajari di pelajaran Qurdist (Qur’an dan Hadist).

Baiklah mengenai memasak kewajiban Istri atau bukan, setelah saya bertanya kepada, Perempuan, para suami dan Ibu saya serta Tanya mbah google:

Memang tidak ada keterangan yang menyatakan memasak adalah kewajiban seorang Istri secara gamblangnya namun beberapa pendapat banyak mengatakan memasak adalah sebagian tugas Istri dalam berumah tangga.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ثُمَّ مِنْ هَؤُلَاءِ مَنْ قَالَ: تَجِبُ الْخِدْمَةُ الْيَسِيرَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ: تَجِبُ الْخِدْمَةُ بِالْمَعْرُوفِ، وَهَذَا هُوَ الصَّوَابُ، فَعَلَيْهَا أَنْ تَخْدُمَهُ الْخِدْمَةَ الْمَعْرُوفَةَ مِنْ مِثْلِهَا لِمِثْلِهِ، وَيَتَنَوَّعُ ذَلِكَ بِتَنَوُّعِ الْأَحْوَالِ: فَخِدْمَةُ الْبَدْوِيَّةِ لَيْسَتْ كَخِدْمَةِ الْقَرَوِيَّةِ، وَخِدْمَةُ الْقَوِيَّةِ لَيْسَتْ كَخِدْمَةِ الضَّعِيفَةِ. الفتاوى الكبرى .

“Ada ulama yang menyatakan bahwa wajib bagi istri mengurus pekerjaan rumah yang ringan. Sebagian ulama menyatakan bahwa yang wajib adalah yang dianggap oleh urf (kebisaaan masyarakat). Pendapat yang terakhir inilah yang lebih tepat. Hendaklah wanita mengurus pekerjaan rumah sesuai dengan yang berlaku di masyarakatnya, itulah yang ia tunaikan pada suami. Ini semua akan berbeda-beda tergantung kondisi. Orang badui dibanding orang kota tentu berbeda dalam mengurus rumah. Begitu pula istri yang kuat dengan istri yang lemah kondisinya berbeda pula dalam hal mengurus rumah.” (Disebutkan dalam Fatawa Al Kubro)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun