Mohon tunggu...
Yoga saepul haq
Yoga saepul haq Mohon Tunggu... Pelajar -

Perawat yang gemar motret

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gugur Tanpa Maple

18 November 2015   07:01 Diperbarui: 18 November 2015   07:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

5 oktober aku untuk pertama kalinya menginjak negri Jepang, dari sedari dulu memang aku sangat ingin ke negri ini. Setiap kali aku mendengar tentang Jepang yang ada difikiranku adalah, Anime, Ninja, Tokyo dan 4 Musim yang khas.

Aku membayangkan sepertinya musim-musim di jepang sangat indah dan menawan, apalagi dengan kehasan disetiap musimnya. 春Haru (Musim Semi) 夏Natsu(Musim Panas) 秋Aki (Musim Gugur)  冬Fuyu (Musim Dingin) Keempat musim tersebut memiliki kehasannya sendiri.

Ketika aku pertama sampai dijepang bertepatan dengan musim gugur, makadarituaku ingin sekali melihat khasnya musim gugur yang katanya musim ini terkenal dengan bergugurannya daun maple.

Pohon maple adalah tanaman yang serumpun dengan Aceraceae, pohon ini sudah berada di pelanet kita ini kurang lebih ratusan juta tahun. Sebagian besar mengapa tanaman ini dibudidayakan adalah karena morfologi hias mereka, pohon dengan daun yang dapat berubah-rubah dari hijau kenuansa kuning, oranye dan merah selama musim gugur. Memikirkannya saja sepertinya indah, apalagi jikalau daun-daunnya itu berjatuhan di terpa angin semilir rasanya hati tenang melihatnya. Selain itu juga pohon ini memproduksi sirup maple. Butuh 40-50 galon getah pohon untuk produksi segalon sirup, maple sirup sangat kaya dengan gula sehingga lebih umum digunakan sebagai pengganti gula untuk pancake dan makanan penutup lainnya.

Wah aku pikir ini akan menjadi musim gugur pertama sekaligus musim pertama yang aku rasakan di jepang. Faktanya di Utsunomiya tepatnya suhu dimusim ini bisa mencapai 15oC, suhu yang cukup dingin untuk aku. Karena ini juga pertama kalinya menginjak kaki di Jepang aku terkena flu, bahkan perna demam untuk satu malam, tetapi tidak akan aku lalui musim gugur ini hanya dengan sakit. Aku mulai mencari-cari 公園 (taman) dan bertanya-tanya kepada beberapa teman dan sensei dengan harapan bisa menyaksikan pohon maple. Nyatanya lagi kehidupan disini tidak seluang di Indonesia. Kehidupan dijepang sangat sibuk dan segala halnya sangat cepat, sehingga aku hanya dapat mencari taman 1-2 kali satu minggunya.

Sampai sekarang aku masih belum bisa menikmati indahnya pohon maple tersebut, musim gugur kali ini tanpa pohon maple.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun