Juli Baker duduk di dahan pohon sikamor. Dari atas ketinggian, dia menatap ufuk timur yang merona. Anak perempuan yang mulai beranjak remaja itu tersenyum. Senyum Juli seketika mencuri perhatian saya. Saya jatuh cinta kepada karakternya.
Flipped berlatar Amerika Serikat tahun 1950-an. Walaupun dirilis pada 2010, tetapi saya baru memirsa film ini beberapa tahun kemudian. Sejak melihat adegan Juli bertengger di dahan sikamor, saya telah menetapkan hati, tidak akan meninggalkan layar kaca sebelum mengetahui akhir cerita.
Melalui sudut pandang Juli, saya mulai mengenal Bryce Loski (Callan McAuliffe). Mata Bryce yang "bersinar" membuat Juli sangat menyukainya. Bahkan, saat kali pertama mereka berjumpa, saat Bryce menjadi tetangga baru Juli.
Mereka mulai berteman sejak masih bocah. Juli yang menganggap Bryce anak pemalu lebih dulu mendekatinya, mengajaknya bermain. Sikapnya terkesan heboh. Di mana ada Bryce maka di sana pula Juli berada.
Menurut saya, salah satu daya tarik Flipped adalah dua sudut pandang antara Juli dan Bryce.
Film ini seperti pasel. Ketika Juli bercerita, masih ada potongan-potongan gambar yang hilang, dan potongan-potongan yang hilang itu terlengkapi oleh kisah dari sudut pandang Bryce.
Misalnya, sikap aktif Juli ternyata mengganggu Bryce. Dia sampai berpura-pura jatuh cinta kepada seorang gadis popular di sekolah sekadar membuat Juli menjauh. Di mata Bryce, Juli gadis aneh yang kerap bertingkah menyebalkan.
Film ini sungguh mengaduk emosi. Saya seolah-olah ikut merasakan sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan dan penolakan oleh orang yang disukai. Apalagi ketika pemberian penuh ketulusan ternyata berakhir di dalam tong sampah.
Ketika itu Juli memenangkan proyek sains. Dia berhasil membuat telur-telur ayam menetas tanpa induknya.
Anak-anak ayam itu berhasil Juli pelihara hingga bertelur. Karena terlalu banyak, dia memutuskan untuk berbagi dengan keluarga Loski. Bryce menerima seolah-olah dengan tangan terbuka, namun dia diam-diam membuangnya ke tempat sampah.
