Mohon tunggu...
Satrio Langgeng Bagas
Satrio Langgeng Bagas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Pribadi yang memiliki minat dibidang komunikasi dan berniat untuk mengembangkannya agar dapat berkontribusi dalam kehidupan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Pandemi Masih Terasa, Toko Buku Gramedia Matraman Sepi

22 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 22 Juni 2022   10:49 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari pandemi COVID-19 yang kita alami sejak 2 tahun lalu masih dapat dirasakan hingga saat ini. Banyak aspek kehidupan yang terkena dampaknya dan berpengaruh pada aktifitas sehari – hari. 

Seperti bekerja dan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dari rumah, rumah sakit dipenuhi oleh pasien, banyak tempat rekreasi sepi pengunjung hingga akhirnya tutup, pembatasan kegiatan saat di luar rumah dan masih banyak lagi.

Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi penjualan di toko buku Gramedia cabang Matraman. Sebelum bencana pandemi dan munculnya peraturan pemerintah tentang pembatasan aktifitas masyarakat, pengunjung toko buku Gramedia terpantau ramai dan stabil. Meskipun pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan terkait pembatasan kegiatan masyarakat, hingga kini toko buku Gramedia masih sepi pengunjung.

“Memang saya lihat semakin sepi. Hari normal saja sepi, apalagi saat pandemi seperti ini. Kalau saya sih sudah biasa ke sini bareng teman yang suka baca dan koleksi buku komik atau novel. Jadi, bagi saya pandemi bukanlah masalah”. Ujar Diva selaku pengunjung toko buku Gramedia cabang Matraman, Minggu (29/5/22).

Minat literasi masyarakat yang masih rendah juga menjadi faktor lain toko buku Gramedia sepi didatangi pengunjung. “Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah”, dikutip melalui kemenkopmk.co.id pada Minggu (29/52022).

Pihak toko buku Gramedia telah berusaha mengatasi masalah tersebut dengan beralih ke penjualan buku melalui media online dan promosi. Dengan media online tersebut, pengunjung tidak perlu datang ke toko buku Gramedia secara langsung sehingga mengurangi interaksi sosial dan mendukung gerakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Pihak toko buku Gramedia berharap dapat mengembalikan kestabilan penjualan dan menarik minat pengunjung.

“Sebelum pandemi sih normal. Pengunjungnya tetap ramai, buku yang terjual juga bisa sampai ratusan. Apalagi masa kelulusan seperti ini, orang pada beli buku soal. Kalau saat pandemi sih ya jelas sepi, masyarakat juga lebih memilih ke tempat lain daripada baca buku. Jadi Gramedia jualan bukunya lewat website online dan promosi bazaar buku di lantai bawah”. Ujar Ady selaku karyawan toko buku Gramedia.

Promosi yang dilakukan pihak Gramedia cabang Matraman diantaranya membuka bazaar buku dengan diskon harga dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat atas pentingnya membaca buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun