Mohon tunggu...
Pendidikan

Mengenal Macan Tutul Jawa dengan Carnival

4 Desember 2018   23:39 Diperbarui: 27 Desember 2018   15:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian buku karangan Hendra Gunawan kepada partisipan yang interaktif

Indonesia memliki keanekaragaman satwa yang berlimpah namun sekaligus juga memiliki tingkat ancaman kepunahan yang tinggi, mendorong para ahli konservasi untuk segera melakukan langkah nyata untuk mencegah kepunahan atau paling tidak menurunkan tingkat ancaman terhadap satwa-satwa tersebut. Salah satu satwa terancam punah yang dimiliki Indonesia adalah macan tutul jawa (Panthera pardus melas) merupakan satwa endemik pulau jawa. Dalam daftar IUCN 2012 mengenai spesies-spesies terancam, macan tutul jawa termasuk kategori kritis (critically endangered), dan termasuk kategori Appendix 1 dalam CITES. Di Indonesia, macan tutul jawa termasuk satwa dilindungi dalam UU No. 5 tahun 1990 dan PP. no. 7 tahun 1999, dimana sejak tahun 1970 macan tutul jawa termasuk satwa dilindungi berdasarkan SK Mentan No. 421/Kpts/Um/8/1970 (tertulis: Felis pardus). Penilaian Penilaian status macan tutul jawa telah diberikan oleh IUCN sejak tahun 1978 dengan status vulnerable, 1988 berstatus Threatened,  1994 berstatus Indeterminate, dan pada tahun 1996 berstatus kritis (endangered spesies) .

Macan tutul memiliki daerah penyebaran yang paling luas diantara jenis kucing liar lainnya. Penyebaran macan tutul jawa merata dari ujung barat pulau jawa ( TN. Ujung Kulon) hingga ujung timur pulau Jawa (TN. Alas Purwo). Selain itu satwa ini juga hidup di pulau Kangean dan Nusakambangan, mereka hidup tidak hanya dikawasan konservasi seperti taman nasional, cagar alam dan suaka margasatwa, namun juga diketahui hidup dikawasan non-konservasi seperti hutan lindung, dan hutan produksi yang dikelola oleh Perum perhutani. Namun kondisi antar habitat macan tutul jawa telah mengalami fragmentasi merata dengan sangat signifikan, terutama di jawa tengah dan DIY Yogyakarta. Saat ini keberadaan macan tutul jawa yang telah diketahui berdasarkan penelitian dengan kamera perangkap (camera trap), jejak berupa tapak, kotoran, cakaran dipohon, dan juga informasi dari pengelola kawasan dan masyarakat sekitar kawasan hutan di provinsi Jawa Barat, antara lain: di TN Gunung Gede Pangrango, TN Gunung Ciremai, CA Gunung Simpang, CA Gunung Tilu, CA Gunung Tangkuban Perahu, CA Gunung Burangrang, CA Gunung Guntur/Kamojang, SM Gunung Sawal, SM Cikepuh, TB Kareumbi Masigit, CA Sancang, HL Gunung Malabar, HL Gunung Wayang-Windu, HL Gunung Limbung.

Hingga saat ini estimasi populasi macan tutul jawa yang hidup di seluruh pulau Jawa berdasarkan survei lapangan belum mendapatkan data akurat tentang populasi yang tersisa di alam an hanya berdasarkan asumsi tentang kepadatan dalam suatu wilayah. Seperti pada data tahun 1992, diasumsikan populasi diseluruh pulau Jawa, misalnya 1 individu per 10 km2 di habitat yang tidak terganggu dan 1 Individu per 5 km2 untuk habitat yang telah terganggu. Dengan menggunakan asumsi tersebut, diperkirakan luasan habitat yang tersisa, kurang lebih 350-700 ekor macan tutul jawa yang hidup dalam kawasan konservasi di seluruh pulau Jawa.

Berkurangnya habitat macan tutul jawa karena aktivitas mausia yang semakin meningkat, mengakibatkan ketersediaan mangsa bagi macan tutul jawa semakin sedikit. Dampak ini membuka peluang macan tutul jawa mencari mangsa diluar habitatnya. Hal ini yang menyebabkan banyaknya kasus macan tutul jawa masuk ke perkampungan dan memangsa hewan ternak yang menimbulkan konflik dengan manusia.

Diperlukan upaya-upaya nyata dalam melestarikan macan tutul jawa ditengah tekanan yang masih berlanjut. Oleh karena itu dalam upaya konservasi macan tutul jawa diperlukan pencerdasan dan sosialisai terhadap masyarakat yang mungkin masih minim pengetahuannya akan pentingnya macan tutul jawa di alam dan apa akibatnya jika salah satu top predator ini punah.

 Carnival adalah talkshow edukatif mengenai pentingnya menjaga kelestarian salah satu top predator pada khalayak umum. Conservation of Javan Leopard Talkshow (CARNIVAL) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Padjadjaran dengan mengangkat tema upaya konservasi macan tutul jawa di Jawa Barat. Bertempat di Gedung Bale Santika UNPAD Jatinangor, mahasiswa biologi unpad mempertemukan kembali para pemerhati konservasi khususnya karnivora untuk memaparkan pengalaman mereka di bidang konservasi kepada masyarakat umum. Tidak hanya menampilkan kajian-kajian dari para narasumber tetapi juga mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti penampilan musik, game berhadiah dan merchandise dari beberapa pemateri kepada partisipan beruntung yang hadir. Aspinal Foundation yang merupakan salah satu lembaga rehabilitasi primata di Indonesia turut serta meramaikan acara ini.

Acara talkshow ini dimoderatori oleh Susanti Withaningsih yang merupakan salah satu dosen biologi UNPAD dan mendatangkan empat orang pembicara. Diantaranya Anton Ario (Program Manager Conservation International); Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si (Peneliti Utama IV/r Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Bogor. Badan Litbang dan Inovasi, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan); Toni Setiana, S.Hut., M.Si (Pihak BBKSDA Jawa Barat); dan Didik Raharyono, S.Si (Direktur Peduli Karnivor Jawa), talkshow ini berhasil menarik perhatian baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum.

Talkshow diawali dengan sesi pertama dengan pembicara oleh pak Anton Ario dan Pak Hendra Gunawan yang sama- sama telah melakukan riset mengenai hewan endemik satu ini. Acara ini berlangsung meriah ketika kedua narasumber tersebut membagikan pengalaman menarik dan fakta-fakta unik yang mungkin sebagian orang tidak mengetahui.

Kemudian talkshow dilanjutkan sesi kedua dengan narasumber yang berbeda yaitu pak Toni Setiana dan Pak Didik Raharyono.

 Banyak pesan dan kesan yang bisa diambil dari kegiatan seperti ini seperti apa peran penting menjaga kelestarian satwa dan upaya apa saja yang dapat kita lakukan dari hal sekecil apapun untuk mencegah punahnya satwa endemik khususnya macan tutul di Jawa Barat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun