Mohon tunggu...
sinta wahyu
sinta wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakir Ilmu

Menulis, membangun sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semoga Kita Berjumpa Lagi

15 Maret 2022   17:13 Diperbarui: 15 Maret 2022   17:15 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tangan kokohmu yang kini lemah, tetap berusaha mengusap puncak kepalaku. Itu tidak menentramkanku, justru membuatku menangis sejadi-jadinya seolah kamu sedang mengucapkan salam perpisahan. Kutoleh putra kita yang baru enam bulan lepas ASI, terlelap lelah karena menangis seharian. Mungkin dia ikut merasakan sakitmu. Bahkan jika tidak berdosa, aku ingin memohon Dia bagikan sakitmu itu untukku juga.

Aku kembali menatap Fatih.

Wajahnya banyak mirip denganmu. Dia juga yang menjadi alasan untukku tetap berdiri tegak meski jiwa serasa runtuh. Tak henti aku mohon ampun di setiap sujud karena serapuh ini saat diuji. Dia pula kelak yang akan menjadi pelipur hatiku saat merindukanmu.

Lima tahun Allah beri kesempatan kita bersama, lalu Dia mengambilmu bersama banyak penderita wabah penyakit yang lain. Kamu pergi dalam keadaan yang baik. Seorang anak yang berbakti, seorang suami juga seorang ayah yang baik. Kamu juga seorang hamba Allah yang taat. Semoga kelak Dia pertemukan kita dalam jannah-Nya.

"Bunda, ayah mana?"

"Ayah sudah pergi."

"Kenapa ayah pergi?"

"Karena Allah sangat sayang padanya."

"Kita tidak diajak?"

"Suatu saat nanti, Insya Allah kita akan bertemu dengan ayah lagi. Sekarang belum waktunya."

Wonogiri, 15022022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun