El nino menjadi fenomena yang menyita atensi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. El nino ini cukup meresahkan masyarakat apalagi memberikan dampak negatif yang cukup menjadi perhatian untuk mempersiapkan langkah awal dalam meminimalisirnya. Berbagai penyakit muncul akibat kombinasi hygene dan sanitasi yang menurun karena ketersediaan air yang terbatas, meningkatnya polusi udara karena lingkungan yang berdebu dan mengering serta memunculkan penyakit paru dan saluran napas yang ikut meningkat akibat dampak el nino ini.
El nino juga berdampak pada ketahanan pangan nasional, ancaman gagal panen pada banyak lahan pertanian, perubahan suhu secara ektrem yang tahun ini diperkirakan kondisinya akan jauh lebih kering di bandingkan tiga tahun terakhir, kebakaran hutan dan dampak lainnya yang cukup meresahkan. Apabila ketahanan pangan terganggu akibat gagal panen maka ketersediaan pangan pun terbatas hal ini akan menjadi suatu ancaman apabila permintaannya tinggi.Â
Sudah bukan rahasia lagi, jika masyarakat Indonesia memiliki pola konsumsi yang didominasi oleh beras bahkan menjadi bahan makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia. Masalahnya, dari pola konsumsi ini ketika cuaca di bumi meninggi akibat el nino maka berujung pada kegagalan panen yang menjadi krisis pangan. Kelangkaan bahan pangan inilah selalu berbuntut pada mahalnya harga kebutuhan.
Kekeringan akibat el nino jika tidak secara cepat ditemukan solusi untuk meminimalisir dampaknya dapat mengancam pada kehidupan di sekitarnya. Terganggunnya siklus pertanian, kelangkaan pangan yang ujungnya terjadi malnutrisi serta sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat nutrisi tak memadai membuat populasi akan lebih rentan terhadap infeksi. Kesehatan mental masyarakat pun cukup disoroti akibat dampak el nino ini. Ketidakpastian ekonomi serta menurunnya produktivitas khususnya di bidang pertanian, kasus gagal panen, ketegangan sosial, konflik komunitas dan kehilangan mata pencaharian menyebabkan tekanan finansial dan ketidakpastian tentang masa depan yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental.
Untungnya, di beberapa wilayah dalam menekan kasus krisis pangan, pangan lokal berperan sebagai pengganti bahan makanan pokok dalam upaya menekan dampak malnutrisi akibat dampak el nino. Walaupun kandungan zat gizinya tak selengkap dengan beras namun pangan lokal memiliki kandungan yang spesifik dan terkadang lebih unggul dari pangan lain yang bermanfaat untuk tubuh dan  memiliki fungsi khusus. Masalah lainnya, masyarakat Indonesia meyakini bahwa mengonsumsi beras adalah hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Kendati demikian, pangan lokal banyak menjadi pilihan apabila ketahanan pangan sudah mulai terancam dan mau tidak mau masyakat Indonesia pasti mengonsumisnya sebagai pengganti beras. Di beberapa daerah, pangan lokal yang terkenal mendekati kualitas beras, praktis dan ketersediaannya selalu cukup serta kontinu antara lain ketela pohon, jagung, sagu, ubi jalar, dan gadung yang menjadi jawaban atas permasalahan pangan di Indonesia.
El nino memang cukup berbahaya apabila tidak ditemukan solusi yang tepat untuk meminimalisir dampaknya. Untuk itu, tetaplah selalu jaga kesehatan anda, buatlah penampungan cadangan air dan carilah alternatif pangan apabila sudah mulai langka di pasaran untuk pemenuhan gizi anda dalam menghadapi cuaca ekstrem yang melanda dan menghindari heat stress yang mengancam jiwa. Dampak el nino tidak akan sebesar itu apabila persiapan yang kita lakukan matang dan terencana dengan baik.
