Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Platform Merdeka Mengajar Benarkah Meningkatkan Kualitas Pembelajaran?

1 April 2023   15:03 Diperbarui: 1 April 2023   15:05 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Sekolah Dasar Via Unsplash.com 

Seperti yang kita ketahui, kurikulum merdeka telah mengalami beberapa tahap pengembangan dalam setiap tahunnya, Dimulai pada tahun 2020-2021 yang merupakan langkah awal dalam pengembangan kurikulum dan penyiapan regulasi. Pada tahun 2021-2022 penerapan kurikulum merdeka ini masih dalam tahap uji coba pada >2500 satuan pendidikan di wilayah Indonesia. Untuk langkah awal penerapan kurikulum merdeka secara lebih luas dan sukarela dimulai tahun 2022 dan akan terus berlanjut sampai 2024.

Sebenarnya, kurikulum merdeka ini pernah menjadi trending topic di masa pandemi Covid 19 yang menjadi suatu gebrakan baru dalam dunia pendidikan. Saat itu, penerapan kurikulum ini masih menuai pro kontra karena akses yang ada masih belum merata khususnya dalam penerapan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang diberatkan oleh jangkauan jaringan yang masih sangat terbatas dan platform media online yang masih belum ada. Dalam proses pengembangannya, saat ini justru kurikulum merdeka menjadi pertimbangan lebih lanjut karena memang banyaknya platform yang tersedia. Tujuannya tak lain tak bukan untuk proses peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan, perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran.

Dalam menghadapi era digitalisasi ini, Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu terobosan baru bagi para pengajar untuk mengembangkan praktik mengajar di satuan pendidikan di wilayahnya. Dalam praktiknya, saat ini kurikulum merdeka tidak diberatkan dan tanpa paksaan karena disesuaikan dengan kebutuhan mengajar di wilayah satuan pendidikannya. Saat ini, kurikulum merdeka fokus pada materi esensial, pelajaran khusus pengembangan karakter dari profil belajar pancasila yang meliputi karakter mandiri, kreatif, gotong royong, kebinekaan global, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan proses penalaran kritis. Keunggulan lainnya dari kurikulum merdeka ini yaitu memberikan fleksibilitas bagi sekolah dalam penerapannya. Walaupun mengajar di daerah terpencil, para guru sekarang bisa memanfaatkan platform kurikulum merdeka ini dengan membentuk dan mengaktifkan komunitas belajar bagi para guru, berkolaborasi dengan praktik baik dan melakukan refleksi sehingga akan menghasilkan terobosan proses belajar yang relevan, mendalam dan menyenangkan bagi para siswanya.

Dalam hal ini, kurikulum merdeka bukan hanya soal administrasi tetapi perbaikan kualitas pembelajaran bagi semua murid agar lebih meningkat. Peningkatan kualitas pembelajarannya pun berdasar pada "Berkeadilan" yang merupakan tujuan utama Merdeka Belajar. Pembelajaran pun akan lebih terdiferensiasi disesuaikan dengan tingkat kemampuan pengajar juga muridnya. Pembelajaran terdiferensiasi ini mendorong para guru untuk tidak hanya bergantung pada buku teks saja melainkan dengan adanya modifikasi pembelajaran dari berbagai sumber lain termasuk dalam Platform Merdeka Mengajar.

Untuk capaian pembelajarannya pun tidak per tahun melainkan per fase yang lebih panjang. Kriteria utama dalam keberhasilan penerapan kurikulum ini yaitu adanya dampak dari proses dan hasil belajar murid. Satuan pendidikan hanya dapat memilih tiga opsi dalam penerapannya yaitu dengan mandiri belajar dengan tidak mengubah standar kurikulum yang ada dan dapat diterapkan nanti pada 2024 atau dengan mandiri berubah dan mandiri berbagi yang merupakan hasil refleksi bersama komunitas guru antar satuan pendidikan di wilayah pendidikannya dan penerapannya secara bertahap. Pilihan ketiga opsi ini sepenuhnya ada di tangan satuan pendidikan dan opsi manapun yang dipilih dapat diakses modulnya melalui Platform Merdeka Mengajar selain itu aksesnya dapat di ambil dari komunitas belajar, webinar atau narasumber yang terpercaya.

Pada tahun 2022/2023 ini tercatat sudah lebih dari 140.000 satuan pendidikan di Indonesia memilih menerapkan kurikulum merdeka. Kunci keberhasilan dari Kurikulum Merdeka ini dalam penerapannya yaitu "Proses Refleksi Bersama" sehingga menciptakan pengalaman belajar aman, inklusif, menyenangkan dan menantang pada siswanya.

Harapnya, platform merdeka mengajar ini dapat menjadikan suatu referensi bagi para guru dalam mengembangkan praktik pembelajarannya. Toolkit yang tersedia pun memiliki tiga fungsi penting yaitu memudahkan para guru untuk mengajar, belajar dan berkarya yang didukung dengan toolkit asesmen untuk mengukur capaian belajar siswa sehingga dalam proses pelaporannya pun lebih efektif, tepat dan cepat.

Akhir kata, semoga dengan platform pembelajaran ini dapat mendorong pendidikan di Indonesia menjadi semakin maju, berkualitas dan terdepan. Dengan kemudahan akses yang ada juga diharapkan dapat mendorong perilaku yang lebih kreatif dan open minded untuk kemajuan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun