Mohon tunggu...
Sinta mayang alif fiana
Sinta mayang alif fiana Mohon Tunggu... Lainnya - IG @sintaamayang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jangan lupa baca artikelku ya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gangguan Belajar Disgrafia

10 Mei 2021   10:55 Diperbarui: 10 Mei 2021   12:39 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat sang Kecil mulai memasuki masa- masa sekolahnya, orangtua terus menjadi pendamping sekaligus  memerhatikan pertumbuhan anak tidak cuma dari segi raga serta mental, namun pula dari aspek pertumbuhan anak di sekolah secara sosial serta akademik. Dalam perihal akademik, orangtua nyatanya takut bila ada kendala belajar yang membatasi anak untuk dapat menguasai serta menggapai keahlian akademiknya. Disgrafia merupakan salah satu kendala belajar yang dapat dirasakan oleh anak serta nampak dari tulisan tangannya. Disgrafia merupakan kendala belajar tidak hanya disleksia

Kendala belajar yang sangat universal dikenal oleh para orangtua merupakan disleksia yang diisyarati dengan kesusahan anak buat membaca. Sedangkan disgrafia merupakan kendala belajar lain yang dapat terjalin pada anak. Secara pendek, disgrafia merupakan kendala belajar yang berpusat pada keahlian menulis anak. Ciri disgrafia merupakan tulisan tangan anak yang kerap kali susah dibaca. Anak yang hadapi disgrafia pula terkadang memakai perkata yang salah dalam berbicara.

Anak yang mengalami disgrafia bisa dikira selalu anak yang malas serta ceroboh sebab mempunyai tulisan tangan yang tidak apik. Perihal ini bisa merendahkan keberhargaan diri ataupun self- esteem serta keyakinan diri anak. Anak dapat merasa takut serta mempunyai perilaku yang kurang baik dikala di sekolah. 

Sekilas, disgrafia nampak sama dengan disleksia, sebab terkadang pengidap disleksia pula hadapi kendala pada penyusunan serta pengejaan. Apalagi terkadang, anak dapat saja hadapi disleksia serta disgrafia secara bertepatan. Oleh karenanya, diperlukan pengecekan yang jelas buat mengenali kendala belajar yang dirasakan oleh anak. Karakteristik khas dari disgrafia merupakan tulisan tangan yang tidak jelas serta susah buat dibaca, namun tidak berarti seluruh anak yang mempunyai tulisan tangan yang tidak apik hadapi disgrafia.

Berikut ciri lain yang bisa mengindikasikan mungkin anak hadapi disgrafia, semacam:

  • Susah menyalin tulisan
  • Memegang perlengkapan tulis sangat keras sehingga memunculkan kram tangan
  • Pengejaan serta penyusunan huruf besar yang salah
  • Menulis terasa susah serta dicoba secara lambat
  • Posisi badan ataupun tangan yang berbeda kala menulis
  • Menggabungkan huruf sambung serta pisah
  • Menulis sembari mengeja ataupun melafalkan kalimat yang ditulis
  • Dimensi serta spasi antar kata yang tidak cocok ataupun tidak beraturan
  • Kekurangan huruf ataupun kata dalam kalimat
  • Kesusahan buat membayangkan kata saat sebelum ditulis
  • Memerhatikan tangan sembari menulis
  • Kesusahan buat berkonsentrasi dikala menulis
  • Kerap menghapus tulisan kala lagi menulis

Kendala belajar disgrafia mencuat kala terdapat permasalahan pada sistem saraf yang mengendalikan keahlian motorik buat menulis. Tetapi, pemicu dari disgrafia belum dikenal secara tentu. Tetapi, ada sebagian mungkin yang bisa merangsang disgrafia.

Apabila disgrafia terjalin dikala kanak- kanak, hingga mungkin pemicu disgrafia merupakan terdapatnya permasalahan pada bagian memori yang memampukan anak buat mengingat perkata yang ditulis serta posisi ataupun gerakan tangan buat dapat menulis. Terkadang disgrafia pula dapat mencuat bersama dengan kendala belajar yang lain, semacam ADHD, disleksia, serta sebagainya. Disgrafia yang timbul dikala berusia dapat diakibatkan oleh luka otak maupun stroke. Terdapatnya luka ataupun kendala pada bagian lobus parietal kiri di otak dapat merangsang disgrafia. Kendala belajar disgrafia bisa diturunkan serta berisiko lebih besar buat dirasakan oleh anak yang lahir prematur serta yang mempunyai kendala belajar yang lain.

Sayangnya, disgrafia merupakan kendala belajar yang belum dapat diatasi. Tetapi, ada penindakan yang dapat dicoba buat menolong anak menanggulangi kendala belajar disgrafia yang dipunyai. Salah satu penindakan yang dapat diberikan buat anak yang mengidap kendala belajar disgrafia merupakan pengobatan okupasi. Pengobatan okupasi dapat berfungsi buat tingkatkan keahlian menulis anak dengan cara- cara semacam:

  • Menggambar garis dalam labirin
  • Belajar memakai tanah liat
  • Mengarahkan metode menggenggam perlengkapan tulis yang mempermudah anak buat menulis
  • Mengerjakan connect- the- dots puzzle
  • Menuliskan huruf di krim yang terletak di atas meja

Orangtua tidak butuh bimbang, sebab penindakan disgrafia tidak cuma berbentuk pengobatan okupasi, namun ada program- program yang lain yang dapat diiringi oleh anak buat menolong anak bisa menuliskan kata serta kalimat secara apik di kertas, semacam pengobatan motorik, serta sebagainya. Apabila anak hadapi kendala belajar lain secara disgrafia, hingga anak pula hendak diberikan medikasi buat menanggulangi kendala belajar tertentu, misalnya kendala belajar ADHD.

Disgrafia merupakan kendala belajar yang belum terdapat obatnya, namun orangtua bisa turut andil dalam menolong anak buat menanggulangi kendala belajar disgrafia yang dipunyai. Berikut merupakan sebagian panduan yang dapat dicoba orangtua dalam membantu anak:

  • Bagikan anak bola penghilang tekanan pikiran yang dapat diremas- remas buat dapat tingkatkan kekuatan serta koordinasi otot tangan anak
  • Sediakan perlengkapan tulis dengan pegangan yang cocok buat anak dan kertas dengan garis- garis yang lebar
  • Puji anak kala anak sukses menuliskan suatu dengan benar
  • Bicarakan kendala belajar yang dirasakan oleh anak supaya anak dapat paham keadaan yang dimiliki
  • Ajarkan anak cara- cara buat menanggulangi tekanan pikiran saat sebelum menulis supaya anak merasa lebih rileks serta santai, semacam menggoyang- goyangkan tangan, serta sebagainya.
  • Memfokuskan anak buat dapat mengetik daripada menulis

Apabila pengobatan ataupun program yang diiringi oleh anak nampak tidak menampilkan hasil, jangan merasa frustrasi serta memarahi anak, sebab proses pertumbuhan anak dalam menanggulangi disgrafia memerlukan waktu yang tidak pendek. jika orangtua merasa anak tidak sesuai dengan program ataupun pengobatan yang lagi diiringi, orangtua dapat mencari program ataupun pengobatan lain yang lebih cocok buat anak. Terimalah anak apa adanya serta semangati anak untuk  terus berupaya dalam mengalami kendala belajar disgrafia yang dipunyai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun