Mohon tunggu...
Singgih Purwandana
Singgih Purwandana Mohon Tunggu... Foto/Videografer - @purwandana_

@purwandana_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis BEP untuk Menentukan Besaran Penjualan

22 Januari 2021   23:58 Diperbarui: 22 Januari 2021   23:59 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singgih Purwandana     (31402000257)
Alvianto Wismoyo Adi  (31402000185)
M Rizal Dwi Fatahilah  (31402000233)

DOSEN
Drs. Osmad Muthaher, M.Si . ( Dosen Akuntansi Manajemen, FE, UNISSULA )

   

  PT. CGCM merupakan suatu perusahaan industry menengah. dimana hasil dari produksi tersebut akan dijual kepada masyarakat. Oleh karena itu PT.CGCM membutuhkan rencana penjualan produk agar dapat mencapai laba yang maksimal. Pada tahun 2011 laba operasi tercapai 22,49 %, akan tetapi pada 2012 terjadi penurunan rasio laba operasi menjadi 16,65 %, dan pada tahun 2013 rasio laba naik secara drastis menjadi sebesar 30,42 %. Dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidakseimbangan dalam perolehan laba operasi perusahaan. Setelah di teliti oleh pihak perusahaan, penurunan pada tahun 2012 disebabkan karena adanya penurunan jumlah penjualan dan harga salah satu produk. pada akhirnya pada 2013 perusahaan memutuskan untuk menaikkan seluruh biaya produksi sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku dan bahan pendukung lainnya serta adanya kenaikan tarif cukai pada rokok. Langkah ini diambil dengan tujuan menghindari penurunan laba pada 2012. Ternyata dengan langkah menaikkan biaya produksi perusahaan mendapat kenaikan laba yang signifikan menjadi 30,42%.

     Pengertian Break Even Point

Break Even Point atau titik impas merupakan suatu titik yang menunjukkan bahwa pendapatan total yang dihasilkan perusahaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian. Break Even Point dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya) (Munawir, 2007:184).

Analisis Break Even Point merupakan suatu analisis yang digunakan oleh manajemen sebagai acuan pemberian keputusan terhadap perencanaan keuangan, khususnya pada tingkat laba yang ingin dicapai serta berhubungan dengan tingkat penjualan.

     Manfaat Analisis Break Even Point 

Analisis Break Even Point sangat bermanfaat untuk merencanakan laba operasi dan volume penjualan suatu perusahaan. Setelah mengetahui informasi besarnya hasil titik impas yang dicapai, maka industri dapat melakukan kebijakan, yaitu menentukan berapa jumlah produk yang harus dijual (budget sales), harga jualnya (sales price) apabila indutri menginginkan laba tertentu dan dapat meminimalkan kerugian yang akan terjadi.

     Metode Penghitungan Break Even Point

  • Metode GrafikMenggambarkan suatu titik impas dalam grafik perlu digambarkan adanya garis penjualan. Penjualan ini merupakan hasil perkalian antara volume produksi/penjualan (dalam unit) dengan harga jual per unit.
  • Metode Matematis
    ilustrasi pribadi
    ilustrasi pribadi
  • Break Even Point dihitung dengan metode Marjin Kontribusi

Marjin Kontribusi (contribution margin) adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan biaya variable. Mencari nilai titik impas dengan metode marjin kontribusi yaitu, jumlah biaya tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi yang dihasilkan oleh setiap unit yang terjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun