Mohon tunggu...
ANNA JULIANTO
ANNA JULIANTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa

orang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Curang kok Jadi Idola

19 Juni 2019   08:37 Diperbarui: 19 Juni 2019   08:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum memulai cerita ini saya akan  minta maaf sebesar -- besar kepada para pemuja dan follower tokoh yang akan saya ulas. Bagi warga Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur dan mungkin saja Nusantara, dia jadi tokoh idola dan tokoh yang dipuja sudah sejak lama.

Banyak versi cerita tentang dia dan kebanyakan versi sangat menyanjungnya sehingga bertahun -- tahun tokoh ini hanya nampak kebaikannya saja doktrin - doktrin yang dipancarkan oleh para oknum.

Kalau diperhatikan dan dikritisi secara baik -- baik meski mungkin ada bumbu  nyinyir kalau orang sekarang katakan, tokoh ini telah berbuat sesuatu yang kurang terpuji bahkan secara moral kurang baik.

Mari kita selidiki apa yang tidak baik dari tokoh ini dengan pendekatan moral dan etika di masyarakat. Lalu siapa tokoh yang akan saya kritik dalam tulisan saya ini ?

Tokoh yang akan saya kritik bernama "DAMARWULAN", Damarwulan adalah tokoh dalam cerita ketoprak atau sandiwara berbahasa jawa yang sangat terkenal bahkan pernah di buat sinetron maupun film layar lebar.

Cerita Damar wulan berseting zaman kerajaan Majapahit,  tapi kalau  dicari dalam sejarah kerajaan  Majapahit yang ada di buku pelajaran atau buku  ilmiah yang ada di perpustakaan nama Damar wulan tidak akan dijumpai jadi ini hanya tokoh fiktif. Cerita Damarwulan ada banyak versi atau banyak alur cerita tapi pada intinya sama.

Dan berikut cerita Damarwulan versi yang pernah saya lihat d ipertunjukan ketoprak  adalah sebagia berikut: damar wulan adalah  pemuda sakti yang berasal dari desa yang ingin mencari pekerjaan di ibu kota kerajaan Majapahit dengan menumpang tinggal di rumah pamannya yang seorang patih di kerajaan Majapahit yang bernama Loh gender dengan memulai pekerjaannya sebagai pencari rumput untuk makanan kuda milik pamannya karena kedatangan Damarwulan kurang disukai oleh kedua putera Patih Loh Gender yang bernama  Layang Seta dan Layang Kumitir memberi pekerjaan tersebut untuk merendahkan dan  membuat sengsara Damarwulan sehingga di dalam pertunjukan  ketoprak ada sebuat sekuel "Damarwulan  Ngarit" ( Ngarit dalam bahasa jawa artinya menyabit rumput ). Dalam sekuel ini berisi suka duka Damarwulan mencari rumput beserta para abdi dalem ( pesuruh ) dan juga ada kisah percintaannya dengan putri Patih Loh Gender yang berbeda dengan kedua kakaknya yang sangat membenci  Damar wulan, putri Loh gender ini justeru sangat mencintai Damarwulan dan menjadi pembela tatkala kedua kakaknya menjelek - jelekan Damarwulan dihadapan ayahnya.

Singkat cerita hingga pada suatu ketika kerajaan Majapahit mendapat ancaman serangan dan pemberontak dari adipati Blambangan yang bernama Minakjingga yang sakti mandraguna mampu mengalahkan  pasukan dan jagoan kerajaan Majapahit sehingga membuat Ratu Majapahit was -- was dan membuat sayembara bagi yang mampu  mengalahkan  Minakjingga akan mendapat hadiah yang besar termasuk akan dijadikan suaminya yang sebenarnya sayembara seperti ini juga pernah dilakukan Ratu saat mendapat ancaman pemberontakan dari Kebo Marcuet yang akhirnya bisa dikalahkan oleh Jaka umbaran alias Minakjingga tapi karena dalam pertempuran tersebut menyebabkan wajah tampan Minakjingga jadi penuh luka dan cacat sehingga berubah jadi buruk maka Ratu Majapahit menolak jadi istrinya dan akhirnya muncul kemarahan dari Minakjingga sehingga melakukan pemberontakan.

Dan Damarwulanlah satu-satunya orang yang mau  menantang Minakjingga dengan langsung mendatangi istana Minakjingga dan akhirnya terjadilah pertarungan dan dimenangkan oleh Minakjingga yang berakibat Damarwulan di penjara. Ketika Damarwulan di penjara maka tersiarlah kabar tentang ketampanan Damarwulan yang membuat kepincut dua isteri Minakjingga yang secara diam -- diam selalu mengunjunginya dan mengobatinya dan akhirnya memabantu mencuri senjata yang merupakan azimat ataupun sumber kesaktian dari Minakjingga yang bernama "Gada Wesi Kuning"

Setelah Gada Wesi kuning ditangan Damarwulan maka Damar wulan kembali menantang Minakjingga dan Minakjinggapun kaget karena senjata andalannya telah dipegang oleh Damarwulan dan berarti telah terjadi perselingkuhan antara isterinya dengan Damarwulan.

Dan pertarunganpun dimulai dan seperti yang sudah diduga Minakjingga akhirnya kalah dan yang mengenaskan sebagai bukti telah menewaskan Minakjingga maka kepala Minakjingga harus dipotong dan dibawa menghadap sang ratu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun