Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta telah menyelenggarakan acara Upacara Pembukaan Youth Communication Day (YCD) 2021 : Internasional Conference, Course and Competition "Communication Challenges in Age of Hybrid" Â acara ini dilakukan melalui daring dengan menggunakan media zoom meeting dan streaming di platform Youtube yang ditayangkan di channel Universitas Ahmad Dahlan. Konferensi ini diselenggarakan pada tanggal 13 Desember 2021 yang dihadiri oleh kurang lebih 140 peserta dari berbagai Universitas dari dalam maupun luar negri.
Acara Konferensi ini diikuti oleh beberapa Universitas di Indonesia seperti  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Univertas Sumatera Utara, Universitas Aisyiyah, Universitas Muhammadiyah Buton, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Akademi Komunikasi Radya Binatama.
Acara konferensi ini diawali dengan kegiatan Plenary and Parallel Session dengan pembicara yang hadir dari berbagai negara, diantaranya yaitu Anton Yudhayana, Ph.d. (Universitas Ahmad Dahlan), Prof. Estrella Arroyo, Ed.D. (Dean, College of Liberal Arts University of Seint Anthony, Philippines), Dr. Kirti Dang-Longani (Ajeenkya DY Patil University, Pune India), Jessada Salathong, Ph.D. (Faculty of Communication Arts, Chulalongkorn University, Thailand), dan saat Closing Ceremony akan diisi oleh Dr. Chen Chujie (Nanjing Normal University, China).
Youth Communication Day adalah program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Budaya Penelitian dan Teknologi, program ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan belajar mandiri dan pertukaran pelajar.
Dari sekian banyak tokoh-tokoh hebat yang menjadi narasumber dalam acara Youth Communication Day 2021, ada satu narasumber yang menjelaskan tentang dampak Salah satu naramsumber ini yakni Prof. Estrella Arroyo menjelaskan tentang hybrid komunikasi dan kelebihan dari hybrid komunikasi, Prof. Estrella Arroyo, Ed.D. menjelaskan bahwa komunikasi hibrida adalah jembatan komunikasi untuk menghubungkan komunikasi jarak jauh. Cara ini merupakan metode baru di era pandemi Covid-19. Dengan cara ini komunikasi ini dapat menjadi pilihan bagi karyawan, pekerja, ataupun mahasiswa untuk memilih berkomunikasi hibrida. Komunikasi hibrida memiliki 5 model, antara lain:
(1). Static Hybrid, setiap rekan satu tim kerja yang selalu berkomunikasi dengan baik dari kantor maupun dari rumah.
(2). Dynamic Hybrid, karyawan atau pekerja memilih bekerja di kantor ataupun dari jarak jauh.
(3). Syncronized Hybrid, anggota tim bekerja dari jarak jauh dan di kantor tetapi sewaktu-waktu mereka datang ke kantor.
(4). Digital Default, karyawan atau pekerja dapat bekerja dari mana pun mereka mau tanpa ekspektasi apa pun.
(5). Pully-distributed, Memilih model hibrida yang sesuai tergantung pada ukuran, pengaturan, dan kebutuhan spesifik perusahaan.
Kemudian Prof. Estrella Arroyo juga menjelaskan 2 model komunikasi hibrida, diantaranya yaitu synchronous dan asynchronous.
(1). Synchronous terjadi pada waktu yang sebenarnya, yang dimaksud adalah memberikan tanggapan secara langsung pada waktu tersebut. Synchronous merupakan model komunikasi yang dapat membantu tim kerja yang minim pertemuan untuk saling membangun kepercayaan dan keintiman.
 (2). Asynchronous merupakan komunikasi yang biasanya tidak terjadi secara real-time karena adanya jeda waktu antara penyampaian informasi dan penerimaan informasi.
Makadari itu pekerjaan hybrid memang sebagai pengaturan kerja yang dominan tetapi bukan merupakan jaminan bahwa pekerjaan ini akan berjalan dengan baik di semua perusahaan. Perusahaan juga harus menyusun strategi lagi dan mengadaptasi mode kerja yang bisa diterapkan dan lebih bermanfaat lagi bagi banyak orang.
