Mohon tunggu...
Sindi Nur Diansyah
Sindi Nur Diansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan Sahaja

Warnai hidup dengan selalu menebar kebaikan dimanapun

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan dengan Sejuta Kejutan yang Mendewasakan

11 Mei 2021   15:16 Diperbarui: 11 Mei 2021   16:40 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari kemenangan telah tiba, kami menyambutnya dengan sukacita. Bagaimana tidak, satu bulan penuh saat semua perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya. Ya, bulan itu ada bulan Ramadhan dimana kita diwajibkan berpuasa satu bulan lamanya. Bulan baik dan penuh ampunan bagi kami orang muslim di seluruh dunia.

Waktu kecil saat pertama mulai belajar berpuasa tentu kita merasakan lapar saat menjalaninya, betul tidak? Ya wajar saja karena itu adalah saat pertama kita berlatih untuk menahan haus dan lapar. Namun selain itu, saat Hari Raya datang senangnya bukan main. Hari Raya datang saat kita kecil rasanya sangat membahagiakan, memamerkan baju baru dan tentunya dapat angpao. Sebetulnya bagi kami kaum muslim itu bukan tradisi, namun angpao lebaran yang dalamnya berisi uang mungkin dimaksudkan sebagai reward sudah mau belajar berpuasa satu bulan penuh.

Yaa, kebahagiaan-kebahagiaan itu rasanya baru kemarin dirasakan dan tanpa kita sadari kita semua sudah tumbuh dewasa dan sudah tidak dapat angpao, hahahaha. Tentu bukan itu maksudnya, namun kita saat sudah dewasa harus memahami makna dari bulan Ramadhan itu sendiri.

Jalan yang Harus dipilih

Tepat tujuh tahun yang lalu, Cika ingat betul Ramadhan itu datang dan seperti tahun-tahun sebelumnya kita sambut dengan suka cita. Namun siapa sangka, itu tahun pertama Allah mulai memberikan kejutan pertama untuk mendewasakan hambanya. Ramadhan itu datang bersamaan dengan kelulusan Cika dari SMA. Saat itu seseorang yang membiayai sekolah Cika sedang terkena PHK dari perusahaannya, tentu kejadian itu sangat mengagetkan.

Cika adalah anak perempuan yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan ayah Cika sudah meninggal sejak Cika dalam kandungan ibunya. Untungnya ada seseorang yang dermawan yang mau membiayai Cika selama ia bersekolah.

Cika saat itu sudah mulai bingung tentang kehidupannya setelah sekolah SMA, ia memutuskan ingin bekerja dan membantu sang dermawan yang sedang terkena PHK. Namun ternyata sang dermawan sudah menyiapkan biaya untuk Cika kuliah, akhirnya ia menerima tawaran untuk berkuliah dengan maksud hati tidak ingin menyakiti hati sang dermawan yang selama ini sudah membantunya.

Itu adalah tahun pertama Cika mulai berpikir tentang hidupnya, masalah itu selalu menjadi mimpi dalam tidur malamnya. Karena saat itu adalah bulan Ramadhan Cika menghabiskan kegundahan hatinya dengan berdoa dan terus meminta petunjuk dari Allah.

Bersahabat dengan Kekecewaan

Di Tahun kedua Cika menjalani Ramadhan di kota perantauan, tentu berjauhan dengan keluarganya di rumah. Masih seperti tahun-tahun sebelumnya ia menyambut Ramadhan dengan suka cita dan tentunya ia sudah menyiapkan sederet aktivitas untuk kegiatan di bulan itu. Nyatanya Ramadhan ini Allah memberikan kejutan yang tak terduga lagi.

Seorang ibu yang ia sayang memutuskan untuk menikah lagi dengan seseorang yang tidak ia kenal. Perasaan kecewa dan marah semua campur aduk menjadi satu, ia meniatkan diri untuk tidak pulang pada lebaran tahun itu. Namun di hati kecilnya masih tersisa kebaikan untuk mencoba menerimanya.

Berada di posisi Cika memang tidak mudah, menerima kedatangan orang baru di kehidupan mereka bukan hal yang mudah untuk dijalani. Kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu pun harus terbagi, memanggil orang asing dengan sebutan ayah juga bukan hal yang sepele, rasanya lidah kelu saat panggilan itu ingin dikeluarkan.

Lagi-lagi ini adalah proses pendewasaan dari Allah yang harus dijalani kehadirannya, ingin menolak ketetapan bukanlah sikap yang bijak. Ia tak bisa egois dengan memikirkan kebahagiaannya saja, namun ia berpikir bahwa ibunya juga layak bahagia. Mungkin dengan menikah lagi ibunya akan bahagia, ya tidak ada yang tau. Cika hanya bisa berdoa agar Allah segera memberikan keikhlasan atas apa-apa yang telah terjadi dan menjadikannya hamba yang lebih baik. Tahun ini Cika harus mampu menerima kejutan dari Allah dengan ikhlas.

Cinta Pertama

Hari demi hari  di lewati dengan kesibukan yang ada di kampusnya, dengan begitu Cika akan belajar untuk berdamai dengan waktu dan keadaan. Suatu ketika saat ia berkumpul dengan komunitas pencinta alam Cika bertemu dengan seorang lelaki yang membuat hatinya berdebar tidak seperti biasanya. Tanpa disadari rasa itu hadir di hidup Cika, sebelumnya ia tak pernah merasakan apa itu perasaan suka maupun cinta.

Saat Ramadhan datang Cika berdoa untuk lelaki itu, jika memang ditakdirkan untuknya semoga bisa semakin dekat, namun jika mereka tidak ditakdirkan bersama semoga masing-masing dari mereka bisa bertemu dengan seseorang yang memang pantas untuk mereka. Iya, itu kali pertama Cika menyebut nama laki-laki dalam doanya setelah Almarhum ayahnya.

Tahun ini kejutan di Ramadhan dari Allah adalah rasa yang ada dalam hatinya. Rasanya setiap manusia pernah merasakan suka, tapi tak semua manusia berani mempertanggungjawabkan rasa itu. Artinya jika memang rasa adalah karunia Allah kita sebagai manusia harus bisa menjaganya dari larangan-larangannya. Akhirnya Cika tetap menjaga laki-laki itu dalam doa.

Lima tahun berlalu saat Cika mendoakan laki-laki itu, disaat yang bersamaan saat Ramadhan datang Allah memberikan jawaban atas doa-doa yang ia panjatkan lima tahun lalu. Siapa yang akan menyangka bahwa Allah menakdirkan lelaki itu bersampingan dipelaminan dengan perempuan lain. 

Lima tahun lalu ia beroda agar dijaga fitarah itu, dan kini di Ramadhan yang sama ia beroda untuk lelaki yang sama namun dengan doa yang berbeda agar hatinya dikuatkan dan lekas mengikhlaskan. Tepat tujuh hari sebelum Hari Raya datang Cika menerima undangan pernikahan dari laki-laki itu. Hati perempuan mana yang tidak patah saat laki-laki yang disuka bersama dengan perempuan lain?

Lagi-lagi Ramadhan ini Allah memberikan kejutan dengan mematahkan hatinya, tapi itu adalah jawaban dari Allah yang harus diterima. Allah memberikan cobaan pada setiap hambaNya dengan berbagai cara dalam hidupnya. Untuk akhir yang menyedihkan atau membahagiakan tak akan pernah tau kita bagaimana ujungnya, yang pasti dalam setiap cobaan pasti akan membentuk kita untuk menjadi hamba yang seperti apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun