Mohon tunggu...
Sindi AzyyatiRahmat
Sindi AzyyatiRahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan di Disun Buniayu, Desa Karangjaladri

30 Juli 2021   22:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sejak Selasa (27/7/21) para siswa SDN 4 Karangjaladri mulai melakukan kegiatan pembelajaran di tahun ajaran baru . Kegiatan pembelajaran dilakukan secara luring di salah satu rumah siswa dari setiap kelasnya, tepatnya di Dusun Buniayu. Dari keseluruhan jumlah siswa dari setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok belajar. Pembelajaran dilakukan hari senin-kamis, dua hari untuk masing-masing kelompoknya. T

entu sudah atas izin para pemimpin daerah sekitar, termasuk ketua RT, RW dan Kepala Dusun dengan tetap mematuhi protocol kesehatan.Metode sepeti ini merupakan tindakan urgensi sekolah menanggapi keluhan para orangtua tentang kebijakan pelaksanaan pembelajaran secara daring. Di desa Karangjaladri, khususnya di dusun Buniayu tidak semua orangtua menguasai teknologi, memiliki gadget, kurangnya pemahaman orangtua karena tingkat pendidikan yang rendah, orangtua sibuk bekerja, dan merasa kesulit mengendalikan anak untuk belajar. Berhubungan dengan hal tersebut, pandemic covid-19 memiliki dampak buruk pada pendidikan di Buniayu, diantaranya:

1. Siswa jadi malas belajar
Belajar di Rumah bersama Ibu memang hal yang sangat menyenangkan hati, tetapi saying tidak semua merasakan hal yang sama. Bagi sebagian siswa belajar bersama Ibu menjadi hal yang sepele, maka tak jarang anak yang mengabaikan arahan orangtua untuk belajar. Selain itu, sebagaian lagi merasa bahwa belajar bersama Ibu adalah hal yang paling tidak diinginkan. Salah satu faktornya, karena kurangnya kesabaran orangtua sehingga ketika mengajari anak Ibu selalu sabil memarahinya.

2. Terlalu sering bermain
Waktu belajar di rumah dan di Sekolah sangat berbeda. Tetapi ketika di Sekolah anak tidak mudah merasa bosan walaupun belajar satu hari penuh karena merasa senang bisa belajar besama teman. Sedangkan belajar di Rumah, walaupun waktunya sebentar anak mudah merasa bosan karna belajar sendirian.

3. Tertinggal pelajaran, dan
Poin 1 dan 2 merupakan salah satu faktor dari tertinggalnya pelajaran. Selain itu, Kurangnya fasilitas Gadget dan internet, pemahaman orangtua tentang teknologi, juga sangat mempengaruhi  proses belajar siswa jika diselenggarakan secara daring.

4. Kualitas pendidikan siswa menurun
Hal ini berkaitan dnegan dampak di poin-poin sebelumnya. Karna anak malas belajar, telalu sering bemain, dan tetinggal pelajaran , jadi kualitas pendidikan anak menurun. Bahkan sekolah hanya menjadi status semata.
Saya Sindi Azyyati Rahmat, Mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM Tahun Akademik 2020/2021, Atas bimbingan Bpk. Taopik Rahman, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan. Sehubungan dengan adanya kegiatan KKN ini, membantu para guru SDN 4 Karangjaladri untuk merealisasikan program urgensi sekolah melaksanakan pembelajaran secara luring bekelompok. Tapi, dengan kegiatan ini rasa abdi guru terasa snagat tinggi ketika harus pergi sendiri ketempat tinggal siswa u tuk mengajar.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun