Mohon tunggu...
sinar
sinar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam

3 Februari 2019   20:07 Diperbarui: 3 Februari 2019   20:18 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

  • Dalam hujan aku diam,
    Menengadahkan tangan untuk meminta ampun,
    Memohon dalam isakkan tangis,
    Berusaha menenangkan hatiku yang bimbang

    Dalam hujan aku diam,
    Aku terang-terangan memintamu pada Maha Pencipta
    Aku bersujud penuh ampunan sambil menyebut namamu
    Salahkah aku mencintaimu seperti ini?
    Akupun tak pernah menemukan jawabannya
    Cinta itu semakin tumbuh hingga namamu terus ku sebut disepertiga sujudku
    Adakah juga engkau memintaku dengan sangat?
    Atau ini hanya  ilusi yang tercipta dalam benakku

    Dalam hujan aku diam,
    Diam-diam menangis terseduh,
    Agar Sang Perencana mengasihaniku,
    Mengabulkan keninginan ku

    Dan dalam hujan aku diam,
    Berharap namamu lah yang terukir untukku
    Calon imam ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun