M.Luqman WD Farusdaq
Mahasiswa Unisnu Jepara
Perlu disadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan tergantung bagaimana karakter orang-orangnya, kemampuan inteligensinya, keunggulan berpikir warganya, sinergi para pemimpinnya, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah penting dalam membangun moral dan kepribadian bangsa. Pendidikan karakter seyogyanya ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. ( Nu Online )
Masih banyak yang berkeyakinan bahwa pesantren merupakan wadah dan kawah
candradimuka pendidikan karakter bangsa. Pesantren memberikan kontribusi signifikan dalam membangun moralitas dan karakter bangsa.
masjid, surau, pondok pesantren, sudah terbukti dapat menjadi benteng tangguh dan tempat persemaian untuk membentuk karakter bangsa yang kokoh. kata Moeldoko di hadapan kurang lebih 2.000 santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-ringan, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (16/3).
Paling tidak ada dua alasan mendasar kenapa pesantren dianggap berkontribusi besar terhadap karakter anak bangsa :
(1) Dalam pesantren pembentukan karakter sangatlah didahulukan,baru masuk pesantren kita diajarkan Keikhlasan,kesederhanaan,persaudaraan,gotong royong,kesederhanaan dan kemandirian. Disini kita bisa melihat tujuan pendidikan  pesantren adalah Akhlak baru belajar berbagai ilmu di dalamnya.
(2) Penerapan pola pembinaan santri selama 24 jam dengan cara tinggal di asrama,
yang memungkinkan kyai dan pendidik dapat mengontrol perilaku santri dan
mengarahkan sesuai dengan akhlak Islam.