Jika aku boleh kembali menengok rindu
Engkau sasaran terdapat yang kupalu
Sekelibat embun terpagar pecah dan acuh
Seolah haus akan pelukan dan rangkuh
Wahai engkau yang berhati baja
Berapa tingkah nakal yang kau angguhkan biasa
Tanpa beban, pelayanan tersaji beban harga
Hanyalah doa yang menjadi ukur timbal semua sahaja
Wahai engkau yang mulai keriput
Biarkan senyummu masih dan tak luput
Biarkan do'amu suci dalam sujud
Karena hanya tuhan yang tau kemana harusnya rindu ini larut