Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pertemuan

11 Juni 2021   22:31 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:33 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jualo.com/

            "Ya.. hmm. Memang mesti apa? Ha..ha? Hi..hi?" godaku.

            "Sialan. Malah main-main," gerutu saudaraku.

            "Sekarang kita nguping saja. Aku kok merasa adrenalin Tuan kita berbeda hari ini. Dari kuliah tadi gelisah. Niih.. aku tak henti-hentinya digoyangkan," ujarku.

            "Iya juga ya. Hari ini memang ada yang beda."

            Kami tidak segera menguping obrolan Tuanku dan Nona dari kembaran teman kami. Kami diarahkan untuk menopang badan mereka dan melangkah menuju ke mini market. Ternyata mereka membeli makanan dan minuman. Tidak berapa lama keduanya kembali duduk di bawah payung dan ngobrol tentang perkuliahan.

            "Hmm, boleh aku ngomong sesuatu?" Ucapan Tuanku memancing keingintahuanku.

            "Bukannya dari tadi sudah ngomong banyak?" jawab sang nona.

            "Kalau yang ini omongannya beda."

            "Maksudnya?"

            "Hmm, aku punya perasaan khusus sama kamu,"

            Aku saling berpandangan dengan kembaranku dan beralih dengan kembaran di depanku. Bunyi-bunyian seolah berhenti dan membeku -- freeze mendengar penuturan Tuanku pada gadis di depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun