Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ricuh (2)

4 Maret 2021   09:40 Diperbarui: 4 Maret 2021   11:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.surfcoast.vic.gov.au/

          Hello Eko,

          Hope all is well with you. Thanks for trusting me.

         

 Jari-jariku mengetuk huruf-huruf di telepon genggam. Aku memutuskan secepatnya menanggapi curhat Eko.

Perbuatan mereka sungguh tidak bisa dibenarkan. Bapak bisa memahami kekecewaan. Siapapun yang mengalami itu mestinya akan merasakan apa yang kamu rasakan.

What a life! In somehow it is unavoidable. Bagaimana kita menanggapinya, that really matters. Bapak berharap penilaian Bapak benar tentang kamu, bahwa kamu sosok yang tangguh. Kejadian ini tidak membuatmu luluh, namun menjadikan kamu semakin kuat.

Semoga kamu masih ingat apa yang pernah Bapak sharingkan di kelas. Kita yang menentukan reaksi atas stimulus atau kejadian yang menimpa kita. Tidak lantas kita permisif terhadap apapun atau siapapun yang berlaku jahat pada kita. Tapi first of all it's about how we react. Kita yang menentukan reaksi kita. Satu hal lagi, Kejadian ini belum tentu menjadi kejadian yang terakhir kalinya. Mungkin akan ada yang lebih dari itu. But what you do today will be the foundation for your future.

Bapak sangat setuju dengan Bu Wanti yag memastikan semua siswa terlibat dalam class meeting. Kejadian yang kamu alami lebih karena ada siswa yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Tentang pelakunya, tentu sekolah tidak akan tinggal diam. Kita berharap yang bersangkutan menyadari kesalahannya dan berubah. Tetap semangat, ya.

God bless,

Mr. Eko

             Kubaca ulang pesan yang kuketik. Kuketuk tanda send. Centang satu. Centang dua. Berubah biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun