Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Umpatan

24 Februari 2021   17:07 Diperbarui: 27 Februari 2021   23:40 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: shutterstock.com

Kalau saja aku lepas kendali, bola basket di tanganku sudah mengenai muka Irwan, terpicu ucapannya yang sangat menyinggung.

"Ambil saja bolanya Pak kalau belum bisa beli bola. Masih punya dua juta ini buat beli baru," katanya seraya berlalu. Aku mengeraskan rahangku mencegah umpatan keluar dari mulutku.

***

Jumat siang itu sudah gerimis. Hawa yang semula panas agak mereda. Aku meninggalkan kelas menuju kantor guru. Sekolah sudah lengang. Sebagian besar siswa sudah pulang.

"Ada sejam untuk koreksi ulangan," pikirku. Namun staminaku tidak kompromi setelah jadwal mengajar yang padat. Baru saja 15 menit, aku menyerah dan berkeinginan untuk menghirup udara segar.

"Hmm, sudah berhenti hujannya." Gumamku. Tiba-tiba telingaku mendengar sesuatu. Aku menajamkan pendengaran dan bergegas ke luar ruangan

"Hei! Berhenti! Licin!" teriakku dari lantai 2. Lima anak yang sedang bermain basket di lapangan yang basah oleh air hujan sontak berhenti.

"Bahaya! Bisa terpeleset. Cedera!"

Kelima anak lelaki menyingkir dari lapangan basket. Aku bertahan di koridor untuk memastikan mereka tidak bermain lagi. Baru setelah yakin tidak ada lagi yang bermain bola aku menuruni tangga menuju kamar kecil tidak jauh dari lapang basket. Belum juga aku membuka pintu, suara-suara itu kembali kudengar.

"Nantang ya," gumamku gusar. Berbalik batal ke kamar kecil.

"Hei!" teriakku pada siswa di lapang basket. Mereka belingsatan meninggalkan bola basket yang menggelinding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun