Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ali

23 Februari 2021   14:40 Diperbarui: 23 Februari 2021   14:53 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         "Hampir seminggu ya kamu absen."

         "Tidak ngitung, Pak."' 

         "Sebentar dulu, kerahmu," tanganku menjangkau kerah baju Ali. Merapikan. 

         "Rambutmu juga. Waktunya potong rambut. Kecuali mau potong rambut gratis di sekolah," komentarku. 

         "Nggak akan terjadi, Pak," ujar Ali. 

         "Syukurlah. Lebih baik begitu. Guntingan barber pastinya lebih rapi daripada gurumu."'

         "Bukan begitu, Pak," sahut Ali.

         "Saya berhenti sekolah," ujar Ali lirih.

         "Berhenti?" tanyaku kaget. Ali mengangguk. Aku menatap Ali menyelidik. Kutarik dia menjauhi gerbang. 

         "Kamu serius?" Ali mengangguk. 

         "Serius, Pak. Mama mau ketemu kepala sekolah pagi ini. Ngurus kepindahan saya."'      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun