Mohon tunggu...
Simon Boyke Sinaga
Simon Boyke Sinaga Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Suka Keindahan Masy. Nelayan, Pesisir & Pulau2 Kecil | Underwater Foto/Video | SSI Instructor | Doctor of Philosophy in Environmental Management

Senang dengan dunia photographer, dengan objek kehidupan masyarakat pesisir dan laut sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni di bidang kelautan dan perikanan Jakarta. Sebagai instruktur selam di SSI juga menekuni underwater foto/videographer. Setelah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta sebagai Sarjana Perikanan melanjutkan ke Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, dan menyelesaikan Doktor Management Lingkungan di UNJ.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyu Bertelur Disikat di Pulau Midai, Kab. Natuna, Kep. Riau

19 Juli 2016   18:28 Diperbarui: 19 Juli 2016   18:39 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja saya mendapatkan kiriman fotonya dari nelayan Natuna, 

Didaerah Kepuluan Natuna saat ini sedang berlangsung musimbertelur penyu, terdapat sekelompok masyarakat di sekitar pulau Midai yangpeduli terhadap habitat penyu tersebut. Namum disisi lain terdapat jugasebagian oknum masyarakat yang mengambil telur penyu tersebut untuk di jual.menurut informasi terdapat seorang cukong yang menampung telur2 tersebut untukdi jual di pasar dan ada juga yg di bawa ke luar daerah atau keluar negeri. 

Di daerah sekitar kepulaun natuna terdapat beberapa pulau kecilsebagai habitat penyu untuk bertelur, foto ini di ambil oleh kelompok nelayanyg peduli terhadap pelestarian penyu, pada musim-musim penyu bertelur merekasecara bersama melakukan pemantuan ke pulau, foto-foto ini diambil sewaktupenyu telah selesai bertelur dan hendak kembali kelaut. 

Hewan purbakala ini menurut masyarakat semakin waktu semakinberkurang penyu yang datang bertelur di kawasan ini, kemungkinan hal initerjadi karena terganggunya habitat tempat penyu bertelur, walaupun pulau-pulaukecil yang terdapat penyu bertelur tersebut jauh dari pemukiman atau tidakberpenduduk, namum pada musim-musim penyu bertelur terdapat oknum masyarakatyang segaja juga datang ke pulau untuk menungguin penyu bertelur. 

Kondisi keterbatasan masyarakat dari segi biaya operasinalmengakibatkan ketidak berdayaan penyu-penyu ini diambil telurnya. semoga denganmenyebarnya foto-foto ini dapat lebih banyak lagi orang-orang yang lebih peduliterhadap kelestarian habitat penyu di seluruh negeri ini.

Masyarakat Nelayan di Pulau Midai juga berharap agar petugaspenegak hukum dapat melakukan pengawasan dan menindak pihak-pihak yang telahmerusak habitat penyu tersebut.

Seperti saya kutip dari FB nya Ito Pariama Hutasoit dan cermati foto-fotoyang di postingnya bahwa sepertinya di Pantai Bali juga habitat penyu telahterdesak oleh sektor pariwisata, dimana pantai-pantai telah lebih banyakberahli fungsi menjadi tempat berjemurnya para turis. 

Sistem buka tutup kawasan habitat penyu sebaiknya sudah mulai diterapkan, dan pihak-pihak harus berani mengambil tindakan dan resiko. Aturanpenghentian sementara kawasan pantai sebagai kawasan wisata harus segera dilakukan,sehingga di berikan kesempatan penyu untuk dapat leluasa bertelur dihabitatnya. 

Pada bulan musim-musim bertelurnya penyu sudah harus di terapkankawasan khusus yang harus di tutup, hal ini juga sudah di terapkan di The GreatBarrier Reef Australia, negara ini rela mengambil resiko hilangnya pendapatnegaranya dari turis yang akan masuk ke kawasan ini, demi memberikan kesempatanbagi biota-biota laut untuk dapat berproduksi. http://www.greatbarrierreef.org/reef-experiences/

Bukannya bangsa ini tidak mampu, hanya perlu kebersamaan untukmenyatukan suara agar ini terwujud di seluruh negeri ini.

SELAMATKAN HABITAT PENYU BERTELUR SEKARANG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun