Hidup ini sangat menarik dan menantang, karena kita sedang menjalaninya. Ketika kita sampai di tujuan, hidup tidak akan menarik lagi dan kita hanya sibuk mengenang apa yang pernah kita lalui.
Sama sekali tidak akan menarik ketika kita meninggalkan kesan buruk dalam menapaki hidup. Sesuatu yang tidak berarti dan tidak berguna bagi orang-orang di seberang sana. Rasanya hidup ini terlalu hampa.
Nyatanya kita hanya sibuk dengan apa yang telah berlalu, tanpa memikirkan apa yang bisa dikerjakan sekarang. Bahkan tidak bisa membedakan sesuatu yang harus terjadi dengan sesuatu yang harus berhasil.
Jarang di dunia ini, orang memiliki niat baik untuk melakukan hal-hal bijak. Untuk mempertahankan eksistensi, kejahatan dan kekerasan selalu menjadi pilihan terbaik agar hasrat terpenuhi. Hal ini terjadi sebab nilai kebajikan itu redup.
Padahal, nilai kebajikan dapat mengubah segala sesuatu yang buruk menjadi baik. Hanya karena nilai kebajikan. Bukan dengan yang lain. Satu-satunya kebajikan bersumber dari 'Sang Khalik'. Jauh sebelum manusia mengetahui kebajikan, Ia menyatakannya terlebih dahulu.
Agar manusia berusaha untuk mencapai hidup yang kekal. Perbuatan baik akan menjadi keselamatan ketika melakukan nilai-nilai moral yang bermartabat. Tetapi jika tidak, apa artinya kita memiliki dunia ini, tetapi kita tidak memiliki keselamatan?
Banyak orang telah dilupakan dengan ketenangan dan kebahagiaan dalam mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain di sekitar mereka. Banyaknya harta dan kekayaan yang dimiliki, tapi semua itu tidak ada faedahnya tanpa sedikit pun nilai kebajikan yang bisa dilakukan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa apa pun yang kita miliki, jika orang lain tidak merasakannya, rasanya nihil. Meskipun banyak hal yang melimpah, hidup tidak akan pernah damai dan bahagia. Tentu saja, banyak orang yang berpikiran kekayaan yang menentukan segalanya, tetapi sayangnya gagal untuk mendapatkannya
Spirit yang membuat manusia menentukan dan berbuat baik, dimulai dari hati. Ya, dari hati tidak dengan insting. Kebajikan yang berawal dari hati dapat memutar kembali waktu, bahkan mengubah seluruh tatanan hidup manusia di dunia.
Kebajikan tidak memiliki batas. Kebajikan tidak dibuat untuk dikenang. Melakukan tanpa harus berpikir, tapi cuma-cuma, tidak dengan paksaan atau hanya sekedar mencari popularitas. Tapi dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Menjadi pahlawan tidak harus memikirkan diri sendiri. Nilai-nilai kebajikan harus diperjuangkan. Berjuang untuk berbuat baik kepada orang-orang di sekitar dan dunia, sementara semua perubahan akan mudah tampak dengan sendirinya.
Sekecil apa pun kebajikan yang kita lakukan hari ini, pasti akan berdampak positif dan akan indah pada waktunya. Karena proses tidak pernah mengkhianati hasil. Hingga kelak kita menuai hal-hal baik yang kita tabur.
Hidup memang tidak sempurna, tetapi kebajikan dapat membawa kehidupan manusia menuju kesempurnaan. Kebajikan selalu ada dan mudah dilakukan, tetapi yang hidup tidak pernah berempati untuk bagaimana mewujudkan nilai kebajikan.
Aspek utama berbuat baik adalah membawa perubahan dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Kebajikan harus menjadi dasar bukan karena nilai kohesi, tetapi memberikan kualitas hidup yang pasti.
Meskipun banyak dari kita tidak pernah berpikir tentang bagaimana berbuat baik dalam hidup. Namun, belajarlah untuk meninggalkan keegoisan, jadilah pribadi yang rela memberi, melayani dan mencintai.
Nilai kebijakan pasti mencerminkan tindakan dan tujuan dalam membawa perubahan, berbudi luhur dan tidak lalai. Ketika orang dengan bijak memilih untuk melakukan perbuatan baik, menjadi keputusan yang tepat.
Berbuatlah baik, tidak peduli sekecil apa pun, dengan senyum ringan tangan pada orang lain atau hanya sekedar menolong semut dari tenggelam. Karena kebajikan selalu berdampak positif pada pelakunya, dan kita tidak tahu kebajikan mana yang akan mengantarkan pelakunya ke surga.
