Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nihil Biaya Kuliah, Mustahil Mahal

1 Agustus 2022   10:29 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:05 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidikan. Biaya Kuliah Mahal : Scholae.co

Saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus, jantung berdebar kencang. Apa yang harus dibicarakan, ketika dosen bertanya apa yang dijawab. Bagaimana berhadapan dengan kakak tingkat?

Pertanyaan semacam itu menyelimuti pikiran. Apalagi kelas yang dihadapi sekarang berbeda dari yang sebelumnya. Pasti akan merasakannya saat berada di posisi ini. Baru masuk area, sensasinya berbeda. Belum lagi bangunannya, komunitas ilmiahnya dan segala dinamika yang ada di dalamnya.

Baca juga: Ayah Ajari Aku Doa

Akan menjadi kebanggaan tersendiri, bila mengatakan bahwa diterima dan menjadi mahasiswa di kampus idola. seperti yang muncul di SMA saat mengisi soal UN, di pojok kanan atas yang tertulis "Dokumen Negera Sangat Rahasia". Mungkin itulah rahasia yang menjadi kenyataan untuk kuliah.

Biasa, itu adalah ekspresi untuk mengungkapkan hak, pilihan dan keuntungan untuk merasakan hiruk pikuk bergabung dengan komunitas ilmiah sebagai sebuah nama. Bukankah seperti itu?

Tentu menyenangkan menjadi mahasiswa, apalagi lengkap dengan profit dan benefit yang cukup mapan selama perkuliahan, dalam jangka waktu yang ditargetkan, the end secepatnya atau paling lambat.

Semua proses akan berjalan dengan baik, merasa santai dan nyaman dengan kehidupan di kampus. Pada satu titik, berangsur-angsur menyatu dan akhirnya jatuh cinta. Saking terhanyut dalam asmara! Terkadang orang menyebut "Mahasiswa Abadi", bestu (besi tua) dan berbagai aneksasi akan muncul.

Namun, setiap mahasiswa yang telah sukses dari perguruan tinggi dimulai dari kesalahan fatal yang lazim. Minder pada awalnya, akhirnya menjadi lebih pintar, yang sering gugup, reputasinya makin meningkat. Acungan jempol untuk perkara sekecil ini. Karena proses tidak pernah mengkhianati hasil.

Pada sisi lain dalam konteks ini, yang mesti diingat adalah bahwa kaum intelektual tidak selalu temperamental, tetapi hanya gentlemen. Karena di sana diajarkan untuk memiliki kepribadian intelek yang mumpuni. Supaya disanjung di masyarakat umum, sebagai corong berkualitas.

Sementara itu, kisah menarik lainnya datang ketika masih menjadi mahasiswa yang menjodohkan sebuah sapaan "Mahasusah", alias yang pas, bagi yang "Fakir". Wajar jika disebut karena bagian yang tak terpisahkan dari proses perkuliahan yang berlangsung.

Di kampus, semua mahasiswa elit. Namun yang membedakan hanyalah isi dompetnya. Terbukti, dengan sendirinya siapa mahasiswa abadi dan mahasiswa yang sujadi. Dalih-dalih untuk mempertahankan eksistensi semakin jelas, bisa ditebak apa hasrat mahasiswa yang menuntut ilmu di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun