Markus Walilo lahir di Tahamak, pada hari senin tanggal 23 Mei 1988. Markus dilahirkan dari keluarga yang terbilang cukup sederhana dan kedua orang tuanya merupakan Petani yang berasal dari Kampung Tahamak, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo. Ayahnya bernama Akum Walilo dan Ibunya Lina Yalak, kedua orang tuanya merupakan keluarga keturunan suku Meck.
Tahamak bukanlah suatu kampung yang terlalu besar, penduduknya hanya dihuni oleh 560 Jiwa. Secara topografi kampung Tahamak terletak di atas serangkaian pegunungan, tepat dibawa gunung Kartapel. Kampung Tahamak termasuk dalam wilayah Pemerintahan Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo.
Mayoritas masyarakat yang mendiami kampung Tahamak merupakan golongan etnik terbesar yakni suku Meck. Kampung yang terbilang cukup kecil, namun telah lahir dari sini seorang pemimpin yang menjadi  Wakil Rakyat di Yalimo. Kabupaten yang memiliki julukkan 'Negeri Matahari Terbit'.
Markus memiliki tiga saudara diantaranya satu laki-laki dan dua perempuan. Selama masa-masa awal kehidupannya, beliau dibesarkan dalam keluarga yang boleh dikatakan kurang harmonis. Ayahnya meninggal saat usianya beranjak  7 tahun. Setelah ibunya menikahi pria lain, ia dipelihara oleh kakaknya yang sulung.
Pria kelahiran 1988 ini memulai pengembaraan intelektualnya dengan proses pembelajaran di bangku pendidikan. Ia menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Inpres Welarek tahun 2008. Setelah berangkat ke Jayawijaya, kota yang kerap disapa "Agamua" untuk pendidikan yang berkelanjutan ia menyelesaikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SMP YAPIS Wamena pada Tahun 2010.
Usai lulus ujian SMP ia melanjutkan pendidikan di SMK YAPIS Wamena, dijenjang SMA teori cenderung lebih banyak dari praktik sehingga ia lebih memilih kejuruan. Karena  disini lebih banyak menitikberatkan pada persiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja dan lebih mengasah skill. Hingga pada tahun 2013 ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Angan-angan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut di perguruan tinggi pun timbul dalam benaknya. Untuk menggapai niat ini pada  akhirnya ia pun berkeputusan untuk memulai perkuliahannya pada tahun 2015 di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena. Namun selang beberapa tahun kemudian sejak semester IV (empat) ia berhenti dari perkuliahannya.
Niat lamanya tak lekang sampai disini. Untuk meraih cita-cita yang pernah diimpikannya pun di mulai dengan fase yang baru. Pada akhirnya ia kembali melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada tahun 2017, dengan mendaftar ulang dari semester awal di Universitas Amal Ilmiah YAPIS Wamena (UNAIM). Hingga saat ini, beliau telah menyelesaikan KKN dan sedang Menyusun Skripsi. Berdasarkan kalender akademik dijadwalkan akan diwisudakan pada bulan November 2021.
Walau berstatus sebagai mahasiswa ia menuai banyak keberhasilan dalam dunia karir. Ia menjabat sebagai Sekretaris Kampung pada tahun 2011-2016. Bahkan ia mengelola perusahaan yang bernama Cv. Rangri (berstatus pinjaman), disini ia bekerja sebagai Pengusaha Lokal (2009-2012) ia menangani berbagai kontruksi diantaranya Air Bersih di Welarek. Rumah Sosial 3 Pintu, Bangunan, Pasar sentral Tahamak, Rumah Layak Huni di Tahamak dan Pembangunan SD Negeri Pisanggo.
Pada tahun 2019 beliau bertekad mencalonkan diri pada pesta demokrasi pemilihan Calon Legislatif (CALEG) Kabupaten Yalimo Dapil 2 Distrik Welarek dari Partai HANURA, hasil pemungutan suara PILEG dimenangkan dengan perolehan 2.353 suara, ditetapkan dan dilantik sebagai Ketua DPR Kabupaten Yalimo Periode 2019-2024.
