Mohon tunggu...
Sim Chung Wei
Sim Chung Wei Mohon Tunggu... Guru - Guru

blog : castleofwisdom7.blogspot.com youtube : https://www.youtube.com/channel/UCL2z2EUZdml4YIKyqlpsEQw Saya pria, lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 24 Desember , anak pertama dari dua bersaudara. saat ini berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah Internasional di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Kehidupan Serangga

27 September 2022   21:16 Diperbarui: 27 September 2022   21:23 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

FILOSOPI KEHIDUPAN SERANGGA

Serangga merupakan spesies paling beragam dalam kerajaan binatang (Animal Kingdom). Dari keanakeragamannya itu, timbullah interaksi yang cukup komplek diantara spesies. Serangga sebagai hewan tidak bertulang belakang (invertebrata), dalam ekosistem sebagai makhluk hidup tentu memiliki interaksi dengan lingkungan maupun dengan spesies lain.  Interaksi-inetraksi intra maupun inter spesies ini menciptakan suatu intraksi khas serangga dibandingan interaksi binatang pada umumnya.

Jika hubungan kehidupan manusia, dapat dianalogikan dengan kehidupan serangga. Maka, akan kita temukan beberapa analogi yang sesuai dengan realita kehidupan manusia. Dimana hampir setiap interaksi manusia dapat dianalogikan pada inetraksi-interaksi serangga.

Salah sat contoh adalah interaksi dalam koloni Lebah madu, seragga hidup dalam sebuah koloni yang setiap individunya bekerja sama menurut perannya masing-masing,  membangun suatu masyarakat, yang rapih dan teratur. Karakteristik lemah madu ini, bisa mengambarkan karaktek bangsa Indonesia yang memiliki budaya gotong royong. Membangun sebuah sarang yang kokoh dan menghasilkan madu yang berguna. Setiap lebah bekerja sesuai dengan perannya masing-masing, memcari nektar dan mengolahnya menjadi madu. Lebar prajurit bertugas menjaga keamanan sarang mereka, sedangkan ratu berperan sebagai pengendali serta melakukan tugas reproduksi untuk kelangsungan keturunannya.  Sungguh alangkah indah dan harmonisnya jika interaksi seperti dalam koloni lebah dan budaya gotong royong dalam masyarakat Indonesia tetap di jaga dan dipelihara.

Adalagi kumbang koksi yang di  terbagi menjadi dua kelompok besar menurut hubungannnya dengan kepentingan pertanian. Golongan pertama adalah kumbang koksi yang menjadi hama bagi tamaman. Sedangkan yang satu golongan perperan sebagai predator yang memakan beberapa jenis kutu yang merusak tanaman. Golongan kedua ini keberadaanya menguntungan bagi petani, kerena dapat mengurangi serangan kutu pada tanaman yang dibudidayakan. Bahkan menjadi sabahat petani dalam mengendalikan hama kutu daun secara biologi  yang ramah lingkungan.

Bahkan ada juga serangga yang dalam dunia pertanian kondisinya merugikan, seperti hal nya berbagai jenis belalang, kumbang dan ulat. Serangga-serangga ini keberadaannya di lingkungan pertanian dikelompokan dalam interaksi negatif. Namun ada hal menari yang dapat kita lihat dalam perjalan kehidupan ulat, setelah dia memberikan kerugian selama menjadi ulat, dia berubah menjadi pupa atau kepompong, yang dapat dianalogikan sebagi fase introspeksi diri. Dan akhirnya dia menjadi kupu-kupu yang memiliki interaksi positif terhadap pertanian, karena beberpa dari mereka membantu proses penyerbukan tanaman, untuk menghasilkan buah.

Dari beberapa contoh serangga tersebut, kita dapat secara sadar membangun dan mengembangkan hubungan dengan sesama dengan melihat contoh dari serangga-serangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun