Mohon tunggu...
Budi Simm
Budi Simm Mohon Tunggu... petani -

a boy who like to learn

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Budaya Jakarta seperti apa...

25 Juni 2017   09:51 Diperbarui: 25 Juni 2017   10:29 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tahu Jakarta merupakan multipot dimana seluruh warganegara Indonesia terkumpul mwnjadi satu. Ada lagu dari Rhoma Irama jaman dahulu " ada jawa,ada ...." yg mencerminkan halitu. Menjadi pertanyaan budaya apa yg diklaim sebagai budaya Jakarta? Kita jugatahu selama ini budaya betawi dipakai sebagai budaya jakarta. Untuk saat inihal ini tidak ada masalah karena semua masyarakat jakarta menerimanya. Akankahhal ini menjadi masalah di masa depan? Perkembangan cepat yang terjadi dijakarta karena konsentrasi pembangunan negara hanya berpusat di jakarta membuatkita terhenyak dgn adanya budaya budaya baru.

Bus-way salah satunya,dimana dahulu kala kita hanya mengenalbemo,helicak juga becak. Sado,delman dan oplet sudah jadi cerita lama dimanatidak ada lagi anak anak muda jakarta yg mengenalnya. Saat ini bajaj mengalamigempuran seperti becak satu dua dekade lalu dgn hadirnya "gojek".Lalu manakah "budaya jakarta" dalam hal transportasi. Pendekatanbudaya dalam pembangunan merupakan satu alternatif yg baik tetapi perludipertimbangkan juga tentang kewilayahan dan juga asal usul warga suatu daerah. Jakarta merupakan salah satu daerah yg sangat cepat perkembangannyadibandingkan daerah daerah lainnya, dua kota seperti Surabaya dan Medan saja tidak dapat mengejarnya apalagi daerah daerah lainnya.

Budaya masyarakat Jakarta sangat majemuk bila diibaratkan bungaseperti bunga matahari bukan melati apalagi mawar. Semua suku bangsa diIndonesia terwakili di Jakarta. Kuliner yang berkembang di Jakarta juga sangatpesat,berbagai penganan khas daerah sangat laku di Jakarta. Bijaksanalah dalammenentukan "budaya Jakarta" sebelum nantinya berkembang menjadi multikotomi bukan lagi dikotomi. Perpecahan akibat adanya dikotomi saja sudahsangat sulit disatukan apalagi bila sebabnya adalah berbagai macam atau multi.

Kepada gubernur terpilih semua ini terpulang. Apakah hanya menjadidebat wacana tentang "budaya Jakarta" atau akan menjadi pertentangansosial dimana dapat menyebar ke seluruh wilayah negara kita. Berbagai hal telahberkembang di jakarta tanpa adanya pertentangan seperti "Aqua" yang merupakan inovasi anak bangsa sehingga membawa manfaat. Gojek juga menjadi satuhal baru yg berkembang tanpa dampak yang berarti walau adanya gesekan antara ojekpangkalan dan gojek.

Harapan tetap ada agar semua menjadi harmoni seperti sebuahoskestra yg menjadi indah karena semua alat musik bersinergi melalui bunyibunyi yg dikeluarkan sehingga ketika sampai di telingga kita menjadi merdu

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun