Mohon tunggu...
Simanugkalit Rai
Simanugkalit Rai Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

  Cinta Tanah Air Jangan Hanya Dijadikan Jargon Belaka

30 Juni 2015   07:52 Diperbarui: 30 Juni 2015   07:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Banyak sekali himbauan di luar sana untuk mencintai Indonesia sebagai tanah air kita. Kita semua memang warga negara Indonesia, tentu harus mencintai negeri ini dengan sepenuh hati. Namun, seperti apakah bentuk cinta tanah air yang harus kita lakukan? Jujur kita terkadang masih bingung akan hal tersebut karena hingga detik ini, kita merasa hanya masih memikirkan diri sendiri saja. Cinta tanah air bukanlah sebuah jargon belaka, namun merupakan ibadah dan sebuah dorongan untuk menghargai negeri di mana kita dilahirkan dan dibesarkan. Bentuk penghargaan tersebut bermacam-macam, namun pada intinya adalah bagaimana cara kita memberikan manfaat kepada negeri yang telah lebih dulu memberi kita manfaat. Manfaat apa saja yang telah kita dapatkan dari negeri kita, Indonesia? Banyak sekali, namun sekiranya saya dapat mengerucutkannya menjadi tiga hal. Pertama adalah manfaat hidup sebagai manusia yang diakui hak asasinya. Kedua adalah manfaat mendapat pengajaran untuk menjadi manusia yang cerdas dan berilmu. Ketiga, manfaat mendapat akses kepada lahan penghidupan.

Mungkin beberapa dari kita apatis terhadap ketiga hal tersebut karena menganggapnya sebagai sebuah kewajaran, yakni kita sebagai rakyat yang berhak mendapat pelayanan dari negara. Namun, pernahkah terpikir oleh kita bahwa negara ada karena partisipasi rakyatnya? Jika rakyat apatis, maka akan mustahil rasanya eksistensi suatu negara akan langgeng. Di sinilah letak pentingnya sikap mencintai tanah air, yaitu untuk mempertahankan eksistensi negara tempat kita bernaung. Lebih dari itu, mencintai tanah air juga mendorong kita untuk giat berkarya demi memajukan bangsa agar memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk berdiri di kancah global. Tentu kita senang melihat negara kita unggul, bukan begitu?

Tidak mudah memang untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di masyarakat, karena masih saja ada batu ganjalan di sana-sini. Ganjalan tersebut bukan hanya egoisme pribadi, melainkan juga hasutan-hasutan dari luar yang merongrong persatuan dan kesatuan Indonesia. Beberapa contoh hal yang mengganjal terwujudnya rasa cinta tanah air adalah globalisasi yang berlebihan, kedigdayaan pengaruh asing, separatisme, hingga radikalisme. Hal yang terakhir, radikalisme, merupakan salah satu isu yang cukup mengggangu saat ini karena sifat ancamannya yang semesta. Radikalisme bukan sekadar pembelotan atau separatisme, namun lebih jauh dari itu, merupakan sikap benci dan memusuhi atas dasar pelanggengan secara buta ideologi dan paham yang diusungnya. Tak jarang pelaku radikalisme menghalalkan segala cara untuk memengaruhi khalayak luas agar mendukung propaganda ideologinya. Sikap radikalisme, jika sampai tahap ekstrim, mampu menimbulkan ancaman yang membahayakan stabilitas negara, seperti terorisme misalnya.

Lalu, bagaimana cara kita menumbuhkan semangat cinta tanah air? Cara paling mudah adalah bersikap hidup damai dengan sesama dan saling menghormati serta saling bertenggang rasa. Ketiga hal tersebut jika dapat dicapai dengan baik, maka akan menumbuhkan sikap hidup yang damai. Dengan hidup yang damai, maka masyarakat pun akan terpacu untuk berkarya dengan sebaik-baiknya untuk mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di sinilah rasa cinta tanah air akan terbentuk dengan sendirinya dan merasuk ke dalam hati secara sungguh-sungguh. Selain itu, cinta tanah air juga dapat tumbuh melalui ketaatan kita terhadap aturan hukum yang berlaku serta kesadaran dalam mengamalkan tata tertib yang ada di masyarakat. Kehidupan yang tertib adalah salah satu cikal bakal terciptanya rasa nasionalisme di dalam hati yang kemudian mendorong munculnya rasa cinta tanah air.

Seiring kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah dariNya, maka momentum ini perlu kita jadikan untuk introspeksi dan berkomitmen mencintai tanah air dengan cara beriman karena mencintai tanah air merupakan ibadah yang bernilai tinggi, kita memiliki falsafah dan dasar dalam kehidupan berbangsa dasn bernegara yaitu Pancasila yang menjamin kita melaksanakan kebebasan beragama kita, yang menjamin kita untuk hidup rukun dan bertoleransi sesuai nilai-nilai yang terkandung didalamnnya, menjamin kita untuk mendapatkan hidup yang layak sesuai ajarannya yang berkeadilan, maka dari itu marilah kita jalankan dengan komitmen kita sebagai sebuah janji kebangsaan kita kepada negeri tercinta Indonesia secara beriman. Semoga bulan Ramadhan kali ini penuh damai dan berkah. Selamat menjalankan ibadah ramadhan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun