Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbeda Negara Berbeda Pengasuhan

22 September 2019   06:44 Diperbarui: 22 September 2019   06:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: steemit.com/@munzil

Pengasuhan sudah sering sekali kita dengar. Pengasuhan sendiri meruaoakan cara orangtua dalam mengasuh anaknubtuk membentuk kareakter anak sehingga mereka bisa membentuk mereka menjadi orang yang tumbuh dengan baik sesuai dengan norma yang ada karena sangat mempengaruhi dalam bentuk karakteristi dan perilaku anak. 

Pengasuhan yang diberkan orangtua seringkali disangkut pautkan dengan pengasuhan dari turun temurun yang mana pengasuhan dari orangtua terdahulu digunakan kembali untuk mngeasuh anaknya tau karena pengaruh budaya yang berlaku di sana.

Apakah kalian pernah bertanya-tanya mengapa anak-anak di luar negri saat mereka bahkan masih bayi sudah diberikan kamar sendiri untuk mereka ?

Padahal di Indonesia untuk anak yang masih bayi ataupun masih usai dini mereka kebanyakan masih tidur dengan orangtuanya. Mengapa demikian ?

Dalam pengasuhan yang diberikan orantua dari tiap anak ditentukan oleh budaya yang berlaku di sana. Di amerika atau negara lain yang lebih menekankan pada kebebasan menganut budaya individualis. 

Menurut studi-psikologi, budaya dibagi menjadi 2 yaitu budaya individualis seperti tadi nengara amerika dan negara eropa menganut buda ya individualis, kemudian untuk budaya kolektivitas dianut oleh negara Asia, Afrika dan beberapa bagian dari negara Amerika. 

Untuk budaya individualis orangtua membentuk anak agar bisa mengatasi sendiri segalanya atau bisa disebut kemandirian yang mana dengan ini anak bisa menadiri dan bisa menangani tanpa bantuan orang lain sedangkan untuk  budaya kolektivitas lebih kepada orangtua mendorong anak untuk mengharga otoritas, memiliki tanggung jawab sosial atau lebh besifat kepada sosial yang mana sesuai dengan lingkungan dan budaya yang berlaku di sana.

Dari penjelasan ini bisa diketahui bahwa anak-anak di Amerika sebagian pengasuhan mereka karena pengaruh budaya individualisme mereka asuh agar membentuk self-regulation atau kemampuan anak dalam mengontrol segalanya seperti emosinya, dan perilaku.  

Pengasuhan yang diterapkan bsa membawa dampak postif yang mana anak lebih percaya diri, lebih berani, lebih terbuka dalam menyampaikan gagasan dan idenya karena mereka dilatih untuk mandiri dalam segala hal. 

Untuk negara Asia sediri gaya pengasuhannya sangat terbalik dengan negera Amerika. Untuk negara Asia orangua akan selalu berada disisnya palingtidak selama merek masih menyusui sehingga pengasuhan yang diberikan sangat intensif bagi anak. Anak-anak seperti ini mereka memiliki sifat taat, patuh terhadap perintahnya.

Setiap pola asuh yang diterapkan bisa dikatakan memiliki kekurangannya. Dalam pengasuhan barat, karena anak dididik secara mandiri dalam membentuk kepribadiannya sehingga mereka bisa melakukan segala ha; secara mandiri sehingga mereka memiliki karakter yang percaya diri, ettapi dalam membentuk karakternya mereka bisa saja merasa dirinya menjadi paling hebat karena dengan kepercayaan dirinya. Untuk pengasuhan Asia, karena dalam segala hal saat mereka masih kecil, orangtua sangat dekat sekali dengan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun