Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emosi dan Temperamen, Apakah Sama?

13 September 2018   06:08 Diperbarui: 13 September 2018   07:54 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Sering sekali kita mendengar kata-kata temperamen  atau perangai. Ketika seorang anak melakukan suatu perilaku yang buruk yang sudah menjadi kebiasaannya, akan menyebabkan anak tersebut diberi cap memilki temperamen yang buruk. Jika kita dengar kata-kata tersebut sebenarnya kita tahu nggak sih apa sebenarnya pengertian dari temperamen sendiri ?

Sebelum kita mengenal apa itu temperamen kita bahas dulu tentang emosi.

Apa itu emosi?

Emosi adalah perasaan seseorang yang dikeluarkan sebagai timbal balik dari interaksi tersebut. Emos sendiri mencakup marah, senang, sedih , takut dll.

Apa hubungannya emosi dengan dengan temperamen?

Temperamen memilki pengertian sebagai sebuah emosi  yang dimilki seseorang daan sifatnya yaitu turun-menurun dan mempengaruhi kepribadian diri seseorang. Tetapi dengan pengertian tersebut tidak berarti bahwa temperamen memiliki arti sama dengan emosi. Emosi ada ketika terdapat interaksi yang berlangsung sedangkan temperamen merupakan sifat turun temurun sehingga bersifat tetap.

 Menurut Ariavita Purnamasari (2005) dalam buku kamus Perkembangan bayi dan balita, tipe tempramen anak ada tiga yaitu:

  1. Tempramen anak yang mudah (easy child). Anak dengan tempramen ini mudah sekali dalam bersosialisai dengan orang lain,mudah diatur dalam aktivitasnya dan dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan  
  2. Tempramen anak yang susah diatur (Difficult child). Anak dengan tempramen ini sulit dalam melakukan aktivitasnya, dalam bersosialisasi dengan orang baru mereka takut dan mereka sering menangis bahkan ketika mereka tidur pun mereka merasa gelisah
  3. Tempramen anak yang berada d tengah-tengah (Slow to warm up to child) memiliki respon yang lambat, dalam mencoba sesuatu yang baru mereka cenderung bersikap pasif tetapi ketika hal baru tersebut diulangi mereka menjadi tidak tertekan.

Menurut Kagan (2002, 2005 ,2009) dalam buku Masa Perkembangan Anak berpendapat bahwa melalui pengalaman, anak dapat mewarisi fisiologis yang mempengaruhi anak sehingg anak akan merasa takut dan terhambat tetapi di lain sisi anak dapat belajar dalam mengatasi rasa takutnya.

Apakah gender dan budaya menjadi faktor yang mempengaruhi tempramen anak?

Menurut Crockenberg (1986) Mengatakan bahwa orangtua akan lebih bereaksi responsif pada tempramen bayi perempuan daripada laki-laki.

Menuru Cole dan Tan (2007) Bayi yang memiliki temperamen yang aktif lebih diterima dengan mudah oleh budaya amerika serikat sedangkan bayi yang memiliki temperamen perilaku terhambat akan lebih disukai oleh budaya  cina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun