Mohon tunggu...
SILVIATUR ROCHMAH
SILVIATUR ROCHMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

16 Mei 2022   19:28 Diperbarui: 16 Mei 2022   19:36 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB 1. PENDAHULUAN 

Latar Belakang

Perkembangan sektor pertanian di Indonesia menjadi dasar pembangunan sektor nasional lainnya. Terdapat beberapa hal yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang memiliki peranan penting antara lain: 

1. Potensi sumberdaya alam yang besar dan beragam, 2. Pangsa besar terhadap pendapatan nasional, 3. Besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, 4. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya terhadap sektor pertanian, 5. Sektor pertanian menyediakan bahan baku industri yang menjadi basis pertumbuhan perekonomian, 6. Potensi penyerapan tenaga kerja berdampak pada perbaikan perekonomian masyarakat.

Dari waktu ke waktu konstribusi sektor pertanian dihadapkan pada permasalahan dimana semakin meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat akibat melonjaknya angka jumlah penduduk. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, peran tenaga kerja tentu menjadi prioritas dalam meningkatkan produksi pertanian. 

Sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, subsektor kehutanan dan subsektor perkebunan. 

Banyaknya subsektor pertanian membuktikan pentingnya sektor pertanian di Indonesia, namun produktivitas pertanian belum mampu memberikan konstribusi sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan sumberdaya manusia yang rendah untuk menunjang keberhasilan usahatani.

 Sumberdaya tenaga kerja merupakan modal bagi pembangunan pertanian. Pemanfaatan sumberdaya tenaga kerja sebagai faktor utama proses produksi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, keterampilan dan keahlian. Tingkat pendidikan tenaga kerja berpengaruh terhadap kualitas tenaga kerja dimana pendidikan bedampak positif terhadap pemikiran, perilaku, sikap, dan pola pikir. 

Semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula penguasaan atas pikiran sikap dan perilaku. Kondisi dan karakteristik tersebut dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dari sumberdaya manusia yang sangat berguna (Widyastuti, 2012). Keterbatasan pendidikan formal tenaga kerja sektor pertanian di Indonesia mengakibatkan pada penurunan produksi. 

Pertanian Indonesia didominasi oleh pertanian rakyat yang pelakunya merupakan petani dengan tingkat pendidikan rendah. Hal ini berdampak pada tingkat produktivitas usahatani karena minimnya informasi dan strategi mengenai optimalisasi budidaya sektor pertanian.

 Selain didominasi oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah, tenaga kerja sektor pertanian sebagian besar adalah perempuan. Tenaga kerja wanita sangat dibutuhkan dalam proses usahatani terutama pada masa tanam dan masa panen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun