Mohon tunggu...
Silvia Stevani
Silvia Stevani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Sosiologi: Habitus Milik Pierre Bordieu

1 November 2022   13:00 Diperbarui: 1 November 2022   13:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa itu Pierre Bordieu?

Pierre Bourdieu adalah seorang sosiolog, antropolog, filsuf, dan intelektual publik Prancis yang lahir pada 1 Agustus 1930 dan meninggal pada 23 Januari 2003. Karya Bourdieu merupakan studi tentang dinamika kekuasaan dalam masyarakat dan bagaimana ia ditransmisikan dari generasi ke generasi. Bukunya yang paling terkenal Distinction: A Social Critique of the Judgment Taste, berusaha menganalisis penilaian individu berdasarkan sudut pandang individu dan bahkan konsekuensi dari sudut pandang. Dia berusaha menganalisis pengaruh struktur sosial eksternal dan pengalaman subjektif pada individu.

Bourdieu sangat tertarik dengan politik di sekitarnya dan merupakan kritikus neoliberalisme, dan banyak yang melihatnya condong ke arah pandangan Marxis. Mereka melihatnya sebagai bidang ilmiah yang serius untuk memahami sifat manusia, bukan sebagai "hiburan yang bermakna". Ada korelasi antara tulisan Bourdieu tentang sosiologi dengan pengaruh politik dalam hidupnya. Sepanjang hidupnya, ia menggunakan sosiologi untuk mengekspresikan dan memahami politik, percaya bahwa sosiolog memiliki tanggung jawab politik untuk memperbaiki keadaan.

Memahami Habitus

Ini adalah proyek Bourdieu yang paling bergengsi. Bourdieu menciptakan istilah "habitus" untuk menunjukkan aspek modal budaya yang terkandung, khususnya kebiasaan, keterampilan, dan disposisi yang dikumpulkan individu selama seumur hidup. Sederhananya, kebiasaan seseorang adalah bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi tertentu berdasarkan bagaimana mereka bereaksi terhadap hal-hal sebelumnya. Dalam konteks yang tepat, kebiasaan kita membantu kita menavigasi lingkungan yang berbeda.

Misalnya, bahkan jika seseorang berasal dari latar belakang keuangan yang tidak stabil dan mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi, tetaplah berusaha untuk menghemat uang karena inilah yang telah diajarkan sepanjang hidup mereka: keterampilan bertahan hidup.

Menurut Bourdieu, habitus juga mencakup selera dan preferensi kita terhadap objek budaya seperti makanan, seni, dan pakaian, yang dibentuk oleh status sosial kita. Dalam karyanya Distinction (1984), ia mengemukakan bahwa rasa adalah warisan budaya dan bukan bawaan. Seorang individu kelas atas menghargai "seni tinggi" karena mereka terbiasa dengannya sejak usia muda, sementara individu kelas pekerja mungkin tidak mengembangkan habitus yang sama. Menetapkan selera pada preferensi alami dan bukan habitus yang dipelajari membantu membenarkan ketidaksetaraan sosial, bantah Bourdieu, karena mengasumsikan bahwa beberapa orang secara alami lebih cenderung "berbudaya" sementara yang lain tidak.

Memahami Kapital Pierre Bordieu

Dalam ilmu ekonomi, "modal" mengacu pada aset keuangan, komoditas, dan properti. Namun, sosiologi mengakui bahwa ada berbagai bentuk modal yang dapat dimiliki individu dalam masyarakat. Dipengaruhi oleh ide-ide Marx, Bourdieu memperluas konsep 'kelas' ke ranah budaya, sosialisasi dan keuangan, menciptakan konsep modal budaya dan sosial.

Modal budaya mengacu pada pengetahuan, keterampilan, nilai, preferensi dan perilaku yang dianggap "diinginkan" dan/atau diperlukan untuk sukses dalam hidup. Memiliki gelar sarjana atau memiliki minat yang terkenal seperti musik klasik atau sinema rumah seni.

Modal sosial mengacu pada jaringan sosial dan kontak yang dapat menciptakan peluang untuk kemajuan dan kesuksesan. Saya pribadi mengenal seseorang di perusahaan yang dapat merekomendasikan Anda untuk pekerjaan atau magang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun