Mohon tunggu...
Silvia Irawan
Silvia Irawan Mohon Tunggu... Administrasi - MBA student in President University

Strategic marketing enthusiast who obsessed with travel

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Belanja Online, Sekedar Tren atau Pergeseran Habit?

8 Maret 2021   00:00 Diperbarui: 10 Maret 2021   18:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seperti yang kita sadari, penggunaan internet di Indonesia saat ini telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat untuk kegiatan ekonomi digital. Yang mana, wadah familiar dalam menaungi kegiatan ekonomi digital ini kita kenal dengan nama e - commerce.

Siapa yang tak merasa dimudahkan? Transaksi jual beli dapat dilakukan tanpa adanya proses tatap muka antara penjual dan pembeli. Metode pembayaran pun tidak hanya terbatas pada cash dan kartu saja. Metode promosi konvensional yang acap kali dulu sering kita temui, salah satu contohnya dengan metode member card fisik suatu toko atau brand, kini sudah tak lazim kita jumpai.

Promosi konvensional kini digantikan dengan gencarnya aneka promosi yang dilakukan oleh para market place seperti Tokopedia, Shopee, Buka Lapak, JD ID, dan lain sebagainya. Layaknya ajang perebutan market di lahan yang menggiurkan ini, para  market place ini saling berlomba untuk memberikan program - program menarik yang dapat membuat para pengguna e - commerce beralih dari satu market place ke market lain.

Aneka Cash Back, Gratis Ongkos Kirim, kemudahan cara pembayaran, promo menarik dari berbagai Bank, bahkan hingga kemudahan cicilan tanpa kartu kredit lazim kita jumpai di berbagai market place. Tak heran slogan - slogan "Waktu Indonesia Belanja", "Hari Belanja Nasional", "Black Friday", dan lain sebagainya kini umum dan rutin ditemui bagi para pemburu promosi.

Bagaimana kita para pengguna e - commerce ini tidak merasa dimanjakan? Dari pembelian kebutuhan si kecil, ikan hias, tanaman, hingga mobil idaman pun dapat kita lakukan hanya dengan menggunakan ponsel sembari bersantai di teras rumah. Pembayarannya pun bisa kita lakukan Ketika barang kita terima alias COD (Cash on Delivery)! Sungguh suatu perkembangan teknologi yang sangat memudahkan konsumen, terlebih di kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Menurut Global Web Index, Indonesia memiliki tingkat pengguna internet yang tertinggi di dunia dimana pada laporan ini di sebutkan bahwa 96% dari para pengguna internet di Indonesia pernah melakukan pencarian produk atau layanan untuk dibeli secara online. Suatu angka yang menakjubkan bukan?

Sementara menurut kata data, terjadi peningkatan kunjungan dari sampel 10 e - commerce  terbesar di Indonesia pada kuartal ke III di tahun 2019 dibandingkan dengan kuartal III di tahun 2020. Kunjungan pada kuartal III 2019 sebesar 236 juta pengunjung dan pada kuartal III di tahun 2020 terdapat 269 juta pengunjung. Hal ini berarti jumlah pengunjung baru bertambah sebesar 33 juta (14%) dari tahun 2019 ke tahun 2020.

Pesatnya perkembangan ekonomi berbasis digital ini membuat pemerintah memberikan fokus khusus dengan membangun regulasi yang mengatur ekonomi berbasis digital ini dengan mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi XIV (Peta Jalan E - Commerce).  Hal ini diharapkan dapat mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia hingga terkoneksi dengan dunia (global).

Dari berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh bisnis e-commerce ini, keterlibatan pemerintah, serta data penunjang trend peningkatan bisnis e - commerce di Indonesia yang telah dipaparkan diatas, penulis beropini bahwa bisnis e-commerce kini telah menggeser pola dan cara konsumsi masyarakat dunia umumnya dan Indonesia khususnya sehingga belanja online atau digital shopping ini telah menjadi suatu kebiasaan/ habit baru. Penulis pun optimis bahwa kedepannya bisnis e - commerce ini akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian Indonesia. Kalau menurut pembaca sendiri, apakah belanja online hanya sekedar trend konsumsi sesaat? Atau merupakan suatu pergeseran perilaku konsumsi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun