Anak merupakan anugerah terbesar yang dimiliki orang tua. Melihat anak tumbuh dengan sehat dan optimal merupakan keinginan setiap orang tua. Maka dari itu, banyak dari orang tua yang mencari tahu bagaimana tips parenting untuk mendidik anak serta memantau setiap detik perkembangan anak agar tumbuh dan berkembang secara baik. Diangkat melalui observasi yang dilakukan mahasiswa KKN MD (Membangun Desa) Universitas Negeri Malang, banyak ditemukan orang tua yang masih belum mengetahui tahapan perkembangan anak sesuai dengan umurnya. Serta sebagian orang tua hanya terfokus pada tahapan perkembangan fisik saja.
Di setiap tahapan, anak akan mengalami fase perkembangan yang berbeda-beda. Perkembangan yang harus diamati yakni perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Ketiga tahapan perkembangan tersebut ialah jenis dari psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan merupakan ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan sejak dilahirkan hingga lanjut usia. Edukasi terkait psikologi perkembangan amatlah penting untuk diketahui para orang tua sebagai upaya optimalisasi tumbuh kembang anak dan pendeteksian dini apabila terdapat suatu keganjilan dalam tumbuh kembang anak. Sebab apabila dalam satu tahapan perkembangan tidak terlewati dengan baik akan memberi pengaruh pada tahapan perkembangan di fase berikutnya.
Pada hari Sabtu (19/11) Mahasiswa MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang telah melakukan Pemberian Edukasi Psikologi Perkembangan kepada Para Kader Posyandu Balita, Desa Pakisjajar Kabupaten Malang. Tujuan dari pemberian edukasi ini untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya mengetahui tahapan perkembangan anak. Tidak hanya dari perkembangan fisik saja, melainkan perkembangan kognitif dan psikososialnya sebagai upaya optimalisasi tumbuh kembang anak.
Materi yang diberikan pada pelaksanaan edukasi ini, antara lain: penjelasan mengenai psikologi perkembangan, jenis psikologi perkembangan, tahapan perkembangan usia 0-5 tahun ditinjau dari perkembangan fisik, kognitif serta psikososial, dan beberapa pola asuh yang dapat diterapkan. Pemberian edukasi ini menggunakan metode ceramah dan dibuka sesi tanya jawab setelah sesi penyampaian materi berakhir. Sebelum sesi penyampaian materi, tak lupa dibagikan pre-test untuk mengetahui keadaan awal peserta sebelum diberikan edukasi. Saat penyampaian materi, antusias yang diberikan oleh peserta sangat baik. Para kader sangat aktif dalam bertanya dan menanggapi terkait materi yang diberikan. Setelah sesi tanya jawab berakhir, dilanjutkan dengan pembagian post-test untuk mengetahui seberapa paham peserta mengenai materi yang telah disampaikan. Setelah pengisian post-test selesai, kegiatan ini berakhir dengan dokumentasi bersama.
