Mohon tunggu...
Silvester Detianus Gea
Silvester Detianus Gea Mohon Tunggu... Penulis - "Menulis untuk mengingat, merawat, dan mengabadikan." [Silvester D. Gea]
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (YAKOMINDO, 2017), Menulis buku berjudul "Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias" (YAKOMINDO, 2018). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com (2018-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan Aku Lahir

19 Mei 2019   14:53 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:01 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.g-excess.com/pengertian-embrio.html 

Biarkan Aku Lahir!!!
Aku manusia fana yang tercipta dari tanah karya seniman Agung
Di dalam rahim ibu aku dibentuk menjadi daging yang bernyawa

Dalam tempo sembilan bulan lebih, aku bertumbuh dalam rahim ibu
Setelah tiba waktunya aku pun dilahirkan

Aku menghirup udara dan hadir di bumi sebagai nasib bersama
Suara pertamaku berupa tangisan, sama seperti suara semua orang yang lahir

Dengan penuh kasih aku dibesarkan di dalam ayunan sebagai permulaan hidupku
Hidup sebagai manusia fana sebagaimana semua orang

Dengan doa yang sungguh aku pun dianugrahkan pengetahuan oleh Tuhan.
Aku memohon roh kebijaksanaan menghampiri dan berdiam dalamku

Kebijaksanaanlah yang utama dari pada segala kekuasaan
Takhta dan kekayaan pun tidak ada apa-apanya

Permata tidak sama dengan keagunganNya
Emas di bumi bagai debu di alas kakiNya

dihadapanNya, perak bagaikan lumpur
Sejak masa mudaku aku mencintai kebijaksanaan lebih dari kecantikan rupa

Aku amat mencintainya lebih dari cahaya mentari
Karena kilauan keindahannya tidak kunjung padam sepanjang waktu

Tak terhingga aku memperoleh harta dan kekayaan dari padaNya
Betapa aku bersukacita, sebab kebijaksanaan yang dilimpahkan padaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun